7 Tips Mengatur Uang Untuk Membeli Rumah Tahun Depan



Tidak terasa, setengah tahun sudah berjalan dari awal 2016. Jika semangat Anda memiliki rumah sendiri masih membara, masih ada enam bulan penting dalam hidup Anda yang akan menentukan kepastian memiliki rumah sendiri di 2017. Tetapi, kenapa harus punya rumah pada tahun depan, sih?
 
Setelah sempat lesu sepanjang 2015 lalu, pasar properti mulai pulih tahun ini, lho, Ma. Dan menurut Collier Indonesia, situasi ini akan terus membaik setidaknya hingga 2018. Apalagi, menurut Wasudewan, Country Manager Rumah.com, pemerintah baru saja menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 6,75%. Padahal, akhir tahun lalu, BI Rate masih berada di angka 7,5%.
 
“Hal itu tentu akan meringankan beban konsumen properti karena perbankan akan segera menurunkan suku bunga KPR/KPA sejalan dengan tren SBI. Karena itu, mulai tahun ini dan tahun depan adalah waktu yang pas untuk membeli properti” ujar Wasudewan.
 
Cicilan atau KPR (kredit pemilikan rumah) memang merupakan pilihan yang paling populer bagi pembeli rumah pertama kali. Dan untuk itu, Mama tentu perlu membayar DP (down payment) terlebih dahulu. Sayangnya, perjalanan untuk mengumpulkan DP tidak selalu mudah.
 
“Musuh utama adalah belanja. Kita sering dibombardir dengan tawaran belanja, apalagi tawaran belanja saat musim diskon, seperti Jakarta Fair, Jakarta Great Sale. Kegiatan belanja biasanya meningkat pada saat menjelang Lebaran dan akhir tahun. Ini yang harus diwaspadai,” ujar Mike Rini, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi.
 
Kecenderungan untuk menahan diri terhadap belanja memang biasa terjadi pada awal tahun. Namun memasuki pertengahan dan akhir tahun, godaan semakin kencang. “Dengan alasan untuk menghilangkan stres, banyak orang mencari tiket jalan-jalan atau barang, seolah lupa dengan harapan memiliki rumah secepatnya,” tambahnya.
 
Lalu, jurus apakah yang harus diterapkan oleh Anda sebagai calon pembeli rumah pertama kali dalam batas waktu enam bulan ke depan agar 2017 bisa punya rumah? Simak jurusnya berikut ini:
 

  1. Fokus. Calon pembeli properti harus fokus kepada tujuan membeli rumah. Bukan sekadar menabung, tetapi fokuskan menabung untuk membeli rumah. “Kebanyakan orang menabung tanpa fokus. Padahal, semakin banyak uang, semakin banyak godaannya,” kata Mike.
  2. Rencana dan timeline. Kenali harga rumah yang bisa dicapai, dan tentukan lokasi. “Kunjungi pameran perumahan, portal properti atau lokasi perumahan yang menjadi target Anda, termasuk kapan Anda ingin rumah baru itu Anda miliki. Setiap developer menawarkan fleksibilitas berbeda dalam pembayaran. Dari situ, Anda bisa punya pilihan,” tambahnya.
  3. Targetkan DP. Tabunglah uang untuk DP dengan jumlah tidak melebihi 30% dari gaji per bulan, dan waktunya jangan lebih dari dua tahun. “Lebih dari dua tahun, harga rumah semakin tinggi dan tabungan Anda tidak cukup lagi untuk memenuhi DP,” kata Mike. Perlu diingat, Anda juga harus menyiapkan pajak dan biaya administrasi lain, seperti biaya pengikatan kredit.
  4. Kuatkan mental. Dengan bujet terbatas, mungkin Anda harus memilih rumah di pinggir kota. Namun pilihan tersebut membuat Anda ragu dengan waktu tempuh yang semakin panjang ke tempat kerja. Akibatnya, Anda semakin sulit mendapatkan rumah idaman. Apakah Anda harus menyerah? “Sebenarnya tidak harus demikian. Dalam mencari rumah, kuatkan mental agar Anda dapat mengatasi setiap kendala. Misalnya, cari tahu alternatif transportasi, dan kenali prospek perkembangan wilayah dalam beberapa tahun ke depan dengan mengetahui infrastruktur apa yang akan dibangun di sana. Bandingkan juga dengan proyek perumahan terdekat untuk mengetahui mengapa proyek yang satu lebih mahal dari yang lain,” kata Wasudewan. Maksimalkan fitur review di portal properti, seperti Rumah.com, untuk mengetahui ulasan perumahan secara profesional, mendalam dan transparan, agar Anda semakin yakin dalam menentukan keputusan.
  5. Cari alternatif. Pinjaman dari pihak lain, seperti orang tua atau kerabat, bisa menjadi pilihan untuk menambah DP, karena bisa dicicil dengan jangka waktu yang lebih fleksibel daripada jika Anda meminjam di bank. Meski demikian, Anda pun harus memiliki komitmen untuk membayar karena berisiko hubungan akan rusak, jika ingkar janji.
  6. Simpan THR dan Bonus. Rumah merupakan kebutuhan utama. Bagi Anda yang belum memiliki rumah, dahulukan urusan ini, dan simpan THR serta bonus secara bijak. “Bisa 50% atau 100%. Atau, bisa juga dengan mencari pemasukan tambahan pada waktu luang,” kata Mike.
  7. Tinggal dengan mertua. Pilihan ini tidak masalah, selama Anda juga sedang berusaha mempersiapkan rumah sendiri. “Membeli rumah di pinggir kota dan belum bisa ditempati sekarang, sah-sah saja. Yang penting, rumah harus tetap dibeli, dan cara yang paling efektif adalah menabung,” tambah Mike.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia