Batasan Miliki Sahabat Pria

Akhir-akhir ini, kita banyak mendengar istilah friend zone saat membicarakan masalah persahabatan antar jenis kelamin. Friend zone adalah istilah untuk menggambarkan keadaan di mana salah seorang dari suatu persahabatan mempunyai perasaan yang lebih intens terhadap sahabatnya.


Perasaan untuk ingin lebih dari sekadar sahabat, sementara sahabatnya belum tentu memiliki perasaan yang sama. Ya, ini merupakan platonic relationship. Menurut Ratih Ibrahim, MM, psikolog, Direktur Utama PT Personal Growth, “Bisa saja, si wanita yang lebih dulu tertarik secara romantis atau seksual dan ingin memiliki sahabat prianya, tapi bisa juga sebaliknya.” 


Namun, tidak semua persahabatan yang terjalin antara wanita dan pria pasti berakhir seperti itu. Kuncinya adalah membuat batasan bersahabat. “Batasan ini  kembali pada setiap pihak. Baik Mama maupun sahabat pria harus peka alias mawas diri dengan perasaan masing-masing. Mungkin saja, suatu saat muncul ketertarikan dan keinginan untuk ‘lebih memiliki’ sahabatnya,” kata Ratih.


Kalau ini yang terjadi, bagaimana cara menyiasatinya?

 Begitu Mama menyadari adanya ketertarikan seksual terhadap sahabat pria, segera menjaga jarak. Mulailah dengan mengurangi intensitas berkomunikasi. “Selain itu, menata ulang dalam pikiran bahwa jalinan persahabatan lebih berarti. Lalu, suami dan anak-anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya jauh lebih berarti lagi,” lanjutnya.

 

Mungkinkah persahabatan antara wanita dan pria bisa benar-benar murni tanpa bumbu apapun? “Sangat mungkin, karena memang tidak terjadi percikan gairah roman maupun seksual di antara keduanya. Dan, ada ikatan rasionalitas plus komitmen yang besar di antara keduanya,” lanjut Ratih Pramanik.

 

Shinta Tenry, wiraswasta, ibu rumah tangga, dan mama 3 anak, bersahabat dengan Kharis Pradana. “Meski dekat, saya, sih, murni berteman. Awalnya, suami sempat cemburu, namun akhirnya ia mengerti. Malahan sekarang ini ia lebih percaya kalau saya pergi dengan Kharis ketimbang dengan orang lain. Lucunya, Kharis selalu menunggui kelahiran anak-anak saya. Bahkan, si bungsu, Carlo (kini 3 bulan), lahir lebih cepat dari seharusnya agar Kharis bisa menungguinya,” kata Shinta. 


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia