Beda Pola Asuh dengan Ibu? Ini Solusinya!

Tidak jarang Anda harus menghadapi nenek si kecil, baik itu ibu Anda sendiri ataupun ibu mertua, yang mengkritik cara Anda mengurus anak. Sebagai senior di dunia pengasuhan anak, seringkali mereka ikut campur hingga membuat Anda merasa tidak kompeten sebagai mama.

Padahal suami Anda mendukung penuh setiap keputusan Anda dan jarang mengeluh. Anda dan suami pun sudah sepakat untuk mencoba cara pengasuhan tertentu. Jangan sampai kehadiran anak justru menambah banyak masalah baru bahkan meregangkan hubungan Anda dengan para nenek. Berikut beberapa cara yang sudah dilakukan beberapa Mama dan berhasil menaklukkan ‘para hakim’ di sekitar mereka.

Memahami Latar Belakang
Menggerutu hingga membenci orang yang bermasalah dengan Anda memang mudah, namun memahami motivasi mereka dapat membantu Anda lebih sabar. Dhian, salah seorang mama berdomisili di Rawamangun, sangat kesal pada ibu mertuanya yang selalu ikut campur. Sulit baginya untuk mengingat sisi baik sang mertua.

Namun ketika ia menyadari bahwa beliau kesepian dan sering diabaikan anak-anaknya, Dhian mulai melunak dan sekali waktu mengucapkan terima kasih atas nasehat beliau. Perlahan hubungan mereka membaik dan Dhian dapat menemukan cara terbaik untuk menyampaikan penolakan atas nasehat ibu mertua tanpa menyinggungnya.   

Sadari Diri Sendiri
Pernahkan menyadari bahwa mungkin sikap Anda yang membuat para nenek ini ‘bawel’? Apakah Anda selalu defensif setiap mereka memberi  masukan? Apakah Anda kurang persiapan saat situasi ‘genting’ terjadi? Apakah Anda lupa berbagi kepada mereka tentang informasi terbaru yang mendasari pola asuh Anda?

Atau, Anda selalu pasrah, menurut dan tidak memberi batasan jelas tentang seberapa jauh Anda mengharapkan peran mereka sebagai nenek? Sadari sikap Anda selama ini dan jika Anda ingin ada perubahan, mulailah dari diri sendiri.

Persiapkan Diri
Sebelum bertemu ibu atau ibu mertua, persiapkan diri Anda menghadapi komentar mereka. Tentu Anda sudah bisa menebak beberapa komentar yang kemungkinan besar akan mereka lontarkan. Persiapkan jawaban Anda yang bersifat netral. Misalnya, anak perempuan Anda baru mulai les karate, Anda sudah bisa menebak para nenek akan bertanya ‘kenapa karate’, ‘itu bukannya olahraga anak lelaki’, ‘nanti cucuku tidak feminin’, ‘nanti cucuku akan senang berkelahi’, dll.

Dengan memiliki persiapan dan amunisi jawaban, Anda tidak lagi terlalu pusing menjawab berbagai pertanyaan mereka seputar keputusan Anda atas cucu mereka.

Terima Keadaan
Tidak ada keluarga yang sempurna. Baik ibu Anda ataupun ibu mertua memiliki cara dan alasan tersendiri atas sikap mereka, yang mungkin sering berseberangan dengan Anda. Jika argumen sering terjadi meskipun Anda telah mencoba berbagai cara, anggaplah bahwa itu adalah pelajaran hidup dan salah satu risiko yang harus Anda hadapi ketika menjadi Mama.

Tetap usahakan bersabar dan menjalin hubungan baik dengan para nenek. Jika anak Anda sudah cukup besar, Anda bisa memberi pengertian bahwa semua orang sayang padanya dengan cara unik mereka masing-masing. (Penulis: Fina Khairaty/ Foto: dok. Feminagroup)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia