Cara Mudah Membaca Label Makanan Kemasan



 

Saat ini, tawaran berbagai produk makanan dan minuman dalam kemasan, seperti biskuit, minuman, makanan ringan, hingga susu, seakan membanjiri kita, ya, Ma. Sebelum membeli, ada baiknya Anda cermati dulu berbagai keterangan yang tercantum di kemasannya. Baca dengan teliti tiap label makanan kemasan yang Anda beli. Tidak hanya untuk produk-produk pabrikan, sebaiknya Anda juga cermat melihat label makanan kemasan yang memiliki klaim homemade atau produk rumah tangga (rumahan).

Ada banyak informasi yang bisa didapat dari label makanan, sehingga Anda bisa mengenali kandungan gizi di dalam makanan dan ini bisa menjadi patokan Anda memilih makanan-makanan yang lebih sehat untuk keluarga.

INGREDIENT LIST (KOMPOSISI MAKANAN): 
Ini menunjukkan daftar bahan-bahan yang terdapat pada produk tersebut. Umumnya, urutan penyebutan diawali dari bahan yang kandungannya terbanyak. Misal pada produk susu, karena susu merupakan bahan terbanyak dalam produk tersebut, maka susu disebutkan paling atas dalam ingredient list. Jika produk susu yang Anda beli mencantumkan gula di awal ingredient list, berarti gula merupakan kandungan terbanyak.

Jika Anda ragu karena banyak istilah yang tidak Anda pahami, tinggalkan saja dulu. Pilih makanan dengan bahan-bahan yang Anda yakini benar dan asli. Ada bahan-bahan yang juga memiliki banyak 'nama samaran' dan membingungkan, sehingga jangan sampai Anda terkecoh. Misal, tidak tercantum istilah ‘gula’, belum tentu pangan tersebut tidak mengandung gula. Produsen mungkin menggunakan istilah sirup jagung, fruktosa, laktosa, maltosa, sirup malt, dan lain-lain.

NOMOR PENDAFTARAN PANGAN:
Nomor pendaftaran terdiri dari 12 digit angka yang menunjukkan nomor izin yang dikeluarkan oleh Badan POM RI. Untuk makanan olahan yang diproduksi di dalam negeri kodenya BPOM RI MD, sedangkan untuk makanan olahan dari luar negeri memiliki kode BPOM RI ML.

Untuk produk pangan rumahan, perhatikan kode Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Dalam laman www.ukmindonesia.id disebutkan bahwa kode ini adalah jaminan tertulis yang diberikan Dinas Kesehatan terhadap pangan hasil produksi industri rumah tangga yang telah memenuhi persyaratan dan standar keamanan tertentu, dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan. Dengan kata lain, SPP-IRT memiliki fungsi sebagai izin edar suatu produk pangan. Produk pangan berlabel SPP-IRT legal diedarkan atau dipasarkan, baik dengan cara dititipkan di toko-toko modern seperti supermarket dan minimarket, atau dijual langsung ke masyarakat luas.

Baca juga : Cara Baca Label Makanan Kemasan

KETERANGAN KEDALUWARSA
Ini juga penting dicermati karena merupakan keterangan mengenai batas akhir suatu makanan masih bisa dikonsumsi secara layak karena mutunya masih terjamin. Keterangan kedaluwarsa bisa ditulis dengan tiga cara, yaitu:
1. Use by (tanggal akhir masih bisa dikonsumsi) untuk makanan kemasan yang mudah rusak, seperti susu pasteurisasi, yogurt, krim, dan keju.
2. Best before (tanggal akhir penggunaan optimal) untuk makanan kemasan yang masa simpannya lebih dari 6 minggu, seperti minuman, produk beku, dan bumbu dapur.
3. Production date/manufacture date (tanggal pembuatan) untuk produk yang masa simpannya lama, seperti susu bubuk.

AKG (ANGKA KECUKUPAN GIZI)
Angka ini menunjukkan sejauh mana setiap komponen bahan makanan bisa memenuhi kebutuhan harian nutrisi orang yang mengonsumsinya. Misalnya, kebutuhan kalsium anak dalam sehari adalah 700 mg. Bila kandungan kalsium pada produk makanan/minuman cuma 21 mg, maka anak hanya mendapatkan 3 persen AKG yang terpenuhi dari makanan/minuman tersebut.

Baca juga : Cara Mudah Baca Label Makanan

SERVING SIZE (TAKARAN SAJI)
Ini merupakan saran penyajian makanan/minuman kemasan. Misalnya, susu bubuk memiliki takaran saji 3 sendok makan (+/- 25 gr).

CERMATI KLAIM
Banyak produk makanan dalam kemasan yang mencantumkan beberapa klaim pada label. Misal, Cholesterol-Free, Low In Fat, Calorie Reduced, Light, No Sugar Added atau Unsweetened, Source of Diatery Fibre, Low Sodium, All Naturals, Zero Trans Fat, dan masih banyak lagi. Cermati klaim tersebut, dan tidak perlu 100% percaya. Bahkan produk dengan klaim All Naturals sekalipun belum tentu bebas dari bahan kimia. Terutama jika Anda menemukannya di rak pajang dengan rentang kedaluwarsa panjang, maka bisa dipastikan produk tersebut setidaknya mengandung pengawet buatan.

Baca juga : 

Perhatikan Label Kemasan Makanan & Minuman
Fakta Sehat Makanan Beku


Foto: Shutterstock


Topic

#duniamama #belanja

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia