Jangan Dibahas Lewat Chat!



 

Dalam sehari, perempuan memang membutuhkan lebih banyak kata-kata daripada laki-laki. Ada kalanya juga, Anda terlalu tidak sabar untuk menunggu bertemu dengan suami di rumah sehingga segera mengirimkan apa yang ingin Anda sampaikan lewat teks.
 

Tina Gilbertsone, LPC, psikoterapis di Kolombia, AS, berpendapat bahwa tidak semua hal di dalam hubungan bisa dikomunikasikan lewat pesan. Sebab, pesan-pesan tersebut belum tentu dipersepsi sebagaimana maksud Anda oleh pasangan Anda. Sehingga, yang ada malah salah paham.
 

Ia menyampaikan apa saja yang sebaiknya tidak dibahas lewat teks seperti aplikasi perpesanan instan atau chat dengan pasangan:
 

  1. Keluhan

Keluhan seperti, “aku capek ngurus anak,” atau “aku bosan melakukan semua pekerjaan sebagai ibu terus menerus,” sebaiknya dibicarakan langsung saat tatap muka. Sebab, pasangan Anda tidak akan tahu seberapa besar masalah ini bagi Anda. Ia butuh mendengarkan langsung intonasi dan melihat ekspresi Anda agar bisa lebih memahami apakah Anda marah, kecewa, sedih, atau bahkan hanya sekadar bercanda.
 

  1. Hal-hal Negatif tentang Pasangan

Sering kali saat emosi kita meledak-ledak dan minim waktu untuk membahasnya berdua dengan pasangan, entah karena ada anak-anak di rumah atau karena kesibukan masing-masing, akhirnya Anda pun mengirimkan isi perasaan Anda lewat chat.
 

Ada kalanya menyampaikan banyak hal negatif lewat teks memang terasa jauh lebih mudah daripada saat bertatap muka langsung. Anda bisa mengatakan, “Kamu selalu tidak peduli keluarga!” atau “Harusnya kamu lebih ambil peran!” dengan mudahnya. Setelahnya, Anda mungkin menyesali apa yang Anda katakan nanti ketika Anda memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkannya. Sebab, pesan semacam ini justru berisiko memicu pertengkaran yang semakin hebat.
 

Gunakan I message atau cara berkomunikasi yang fokus pada subjek ‘Saya’ dan pada hal yang dimaksud, untuk menyampaikan perasaan Anda saat bertemu, alih-alih menyudutkan pasangan.
 

  1. Permintaan Maaf dan Penjelasan

Lagi-lagi, kita memang rasanya lebih leluasa bicara di chat daripada saat bertemu langsung, begitu juga untuk urusan minta maaf. Tak bisa dipastikan apakah pasangan Anda menerima pesan ini dalam kondisi prima—tidak sibuk, mood sedang baik. Permintaan maaf juga akan lebih berarti bila disampaikan langsung.
 

  1. Mempertanyakan Sikapnya

Pernah mengirim pesan seperti, “Kenapa tadi nggak pamit saat mau berangkat ke kantor?” atau “Kenapa kamu akhir-akhir ini selalu nggak pernah lepas dari hp?” Anda tidak akan mendapatkan jawaban utuh yang Anda harapkan. Lagipula, Anda dan suami satu rumah! Sebaiknya bahas secara langsung. Beri ia kesempatan untuk menjelaskan tanpa mengandalkan ibu jarinya.
 

  1. Topik Berat

Percakapan yang sangat serius seperti kredit rumah, masalah pengasuhan, atau bahkan kondisi kesehatan orang tua sebaiknya dibahas langsung. Sebab, butuh waktu tenang dan pikiran yang fokus untuk membahasnya.
 

Di samping itu, alasan lain mengapa sebaiknya tidak membahas hal-hal tadi lewat chat adalah lantaran era teknologi ini menjadikan kita manusia yang selalu ingin fast response. Rasanya, ada yang aneh ketika pesan sudah centang biru tapi tak kunjung dibalas. Harapan untuk segera direspons, akan memengaruhi suasana hati atau juga membuat Anda berpikiran negatif.

 

Baca juga:

6 Dampak Buruk Gadget Bagi Hubungan

4 Ruangan Bebas Gadget

Cermat Beli Gadget via Online

Aturan Pakai Gadget di Rumah

4 Kesalahan komunikasi yang Sering Terjadi dalam Hubungan

 

(LELA LATIFA)

FOTO: FREEPIK

 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia