Kelepasan Membentak Anak? Minta Maaf Sebelum Tidur




Sebagai orang tua, Anda pasti mengajarkan anak untuk meminta maaf kepada saudara, teman, guru, atau pada Anda sendiri saat mereka membuat kesalahan. Akan tetapi, sering kali menjadi blunder ketika orang tua membuat kesalahan pada anak. Tidak sedikit orang tua yang merasa rikuh bila harus minta maaf kepada anak, misalnya bila kelepasan berteriak dan membentak atau karena sudah ingkar janji.
 
Mungkin, orang tua berpikir bahwa dengan minta maaf kepada anak, maka artinya mereka lemah dan hal tersebut bisa memengaruhi penilaian terhadap orang tuanya sehingga berubah menjadi tidak menghargai. “Mereka memiliki gagasan bahwa jika mereka mengakui kesalahan, mereka akan kehilangan kendali dan anak akan melompat dan berjalan di atasnya," ujar Tovah P. Klein, Ph.D, profesor psikologi di New York, AS.
 
Yang Dipelajari Anak dari Orang Tua yang Mau Minta Maaf
Padahal, yang mungkin terjadi justru sebaliknya. Laura Markham, Ph.D., pendiri Aha! Parenting menyebut bahwa ketika orang tua meminta maaf kepada anak atas kesalahannya, maka anak akan belajar bahwa:

  • Setiap manusia kadang membuat kesalahan dan kita bisa mencoba untuk mengatasinya sehingga menjadi lebih baik.
  • Setiap manusia kadang menyakiti orang lain dan sangat penting untuk mengakuinya serta menebus kesalahan.
  • Tidak ada yang salah dari meminta maaf karena membuat kita semua menjadi lebih baik.
Sementara, bila orang tua menghindari untuk meminta maaf kepada anak, maka anak akan belajar bahwa tidak apa-apa untuk melakukan sesuatu yang buruk dan merusak hubungan serta tidak mengakui. Mereka bahkan akan belajar bahwa tidak apa-apa untuk tidak mencoba memperbaiki kesalahan yang telah dibuat.
 
Meminta Maaf kepada Anak dengan Tulus
Pastikan Anda meminta maaf dengan tulus kepada anak dan bukan sekadar formalitas. Karena, anak akan mengenalinya. Sebab, anak-anak adalah manusia yang sensitif.


1. Sadari Perasaan Mereka
Klein mengatakan, "Menakutkan bagi seorang anak ketika orang tua marah kepadanya.” Oleh karenanya, begitu Anda kelepasan marah, cobalah segera menyadari perasaan anak Anda. Dampak membentak sama mengerikannya dengan memukul atau mencubit anak.
 
Katakan: "Maaf, ya, Mama/Papa bereaksi berlebihan sampai teriak ke kamu. Kamu pasti jadi nggak nyaman ya.”
 

2. Akui Kesalahan Anda
Penting bagi orang tua untuk mengakui bahwa sikap mereka adalah hal yang tidak tepat.
 
Katakan: “Memang benar bahwa semua orang bisa marah atau kesal. Tapi, kita tidak sebaiknya berteriak atau membentak sampai menyakiti perasaan orang lain.”
 

3. Jelaskan Posisi Anda
Setelah mengakui kesalahan, cobalah untuk menjelaskan hubungan antara sikap Anda dengan apa yang membuat Anda seperti itu. Akan tetapi, pastikan untuk tidak menggunakan kesempatan ini untuk malah balik menyalahkan anak atau menyindir.
 
Katakan: “Tadi Mama/Papa sedang repot sekali karena ada online meeting. Mama/Papa tidak bisa segera memenuhi permintaan kamu untuk mengajak main. Jadi, Mama/Papa tidak bisa berpikir jernih.”
 
Baca juga: Wajib Tahu! Batasan Saat Marah pada Anak
 

4. Buat Janji
Klein mengatakan bahwa permintaan maaf yang tulus menunjukkan empati dan koneksi. Buatlah janji bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Buatlah janji Anda serealistis mungkin dan jangan sampai mengingkarinya.
 
Katakan: “Lain kali, Mama/Papa akan coba tarik napas dalam-dalam biar nggak sampai membentak, ya. Kalau Mama/Papa sedang repot dan kamu mengajak main, Mama/Papa akan beri kamu camilan sambil duduk di samping Mama/Papa sampai selesai, ya?”
 

5. Tanyakan Pendapatnya
Membuat janji sudah, tapi tak ada salahnya juga untuk menanyakan pendapat anak.
 
Katakan: “Bagaimana menurutmu? Bagaimana Mama/Papa bisa membuatmu lebih baik? Bagaimana cara Mama/Papa agar bisa menebus kesalahan?”
 

6. Tanyakan Apa Ia Sudah Memaafkan
Yang terakhir, tanyakan apakah ia bisa memaafkan Anda. Hal ini bisa memberikan validasi terhadap perasaannya. Sebab, bagaimana pun juga, memaafkan bukanlah hal yang mudah.
 
Katakan: “Kamu bisa, kan, memaafkan Mama/Papa?”
 
Minta Maaf Rutin Sebelum Tidur
Tidak perlu harus menunggu malam hari menjelang tidur untuk meminta maaf. Begitu membuat kesalahan, segera ambil waktu jeda dan kemudian meminta maaf.
 
Akan tetapi, tak ada salahnya bila Anda mencoba untuk meminta maaf rutin pada anak sebelum tidur. Sebab, saking repotnya atau saking burn out-nya, sering juga Mama/Papa terlewat meminta maaf begitu membuat kesalahan.
 
Nah, di waktu tenang saat malam hari menjelang tidur, ini adalah waktu yang tepat untuk meminta maaf atas semua akumulasi kesalahan Mama/Papa yang dibuat dalam seharian. Kenapa sebelum tidur? Menjelang tidur, otak anak berada dalam gelombang alfa dan teta. Anak merasa relaks pada momen ini, sehingga otaknya lebih siap menerima apa yang ia dengar. Manfaatkanlah momen ini untuk memasukkan kalimat positif seperti kata maaf kepadanya.
 
Anda juga bisa menyampaikan harapan positif kepadanya usai minta maaf. Misalnya: “Mama/Papa harap, kamu bisa memahami, ya, kerepotan harus membagi waktu untuk bekerja di rumah dan menemani kamu.” Hal ini selain bisa menjadi momen untuk menyuntikkan sugesti positif, juga bisa menjadi momen pembangun ikatan antara orang tua dan anak.
 
 Baca juga:
Di Balik Kemarahan Mama
Tip Kontrol Ucapan Saat Marah
Jangan Marah Salah Momen, Ma!
Saat Hendak Marah Pada Anak, Lakukan 3M
 
 
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#duniamama

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia