Kenali Anak Laki-laki Secara Biologis

Siapa bilang punya anak laki-laki mudah? Ternyata, banyak sekali ‘pekerjaan rumah’ yang harus dilakukannya. Harus diakui, memang gampang-gampang susah membesarkan anak laki-laki. Sebenarnya, apa yang harus Anda ketahui?

Pada dasarnya, laki-laki dan perempuan memang berbeda. Tak heran jika dalam memberi mainan, misalnya, kebanyakan orang tua langsung ‘memisahkannya’ menjadi mobil-mobilan untuk anak laki-laki dan boneka untuk anak perempuan. Benarkah mainan tersebut tepat untuk masing-masing anak?

Menurut Lise Eliot, associate professor of neuroscience pada Chicago Medical School of Rosalind Franklin University, “Ketika lahir, kita semua diperlengkapi 3 ‘kabel’ penting dalam tubuh yang saling berkaitan, yakni kemampuan untuk mengisap, menelan, serta refleks yang memancing kita untuk muntah atau batuk bila ada benda asing masuk ke dalam rongga mulut.

Nah, perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak termasuk yang harus berhubungan satu sama lain. Itu sebabnya mengapa ada 2 perbedaan penting antara keduanya.

Pertama, anak laki-laki terpapar kadar hormon testoteron yang tinggi dalam rahim, yang membuatnya sering merasa gugup atau gelisah dan memiliki sifat yang sedikit kasar dan senang bergerak ke sana-sini. Kedua, pada anak laki-laki, perkembangan frontal lobe (yang mengatur konsentrasi dan spontanitas) terus berlanjut hingga pertengahan usia 20an, beberapa tahun setelah perkembangan anak perempuan. Hal ini sangat penting bagi masa depannya. Itu sebabnya mengapa orang tua memiliki peran yang vital dalam hidupnya.

Artinya, anak laki-laki membutuhkan ruang gerak yg lebih luas, tantangan fisik yang lebih banyak, akan lebih ‘liar’, gerakannya jauh lebih banyak, serta mempunyai dorongan untuk berpetualang atau bereksplorasi yang lebih banyak. Dan, semua ini lebih banyak mengandalkan motorik kasar. Perempuan juga membutuhkan ruang gerak, kok, namun lingkaran lebih kecil daripada laki-laki.  

Lalu, berdasarkan biologisnya ini, anak laki-laki biasanya memilih permainan yang memiliki unsur gerak atau bersifat agresif. “Nah, mobil-mobilan merupakan simbol dari sesuatu yang mobile atau bergerak. Jadi, sangat pas untuk karakternya yang suka bergerak. Ya, itu memang sudah bawaannya. Sementara itu, anak perempuan memilih boneka karena menjadi simbol nurturing atau pengasuhan. Semua ini memang dikembalikan ke kodratnya, laki-laki menjadi ayah dan perempuan menjadi ibu. Bagaimana dengan anak perempuan yang suka main mobil-mobilan? Tidak masalah juga sebab ini kembali ke pola asuh, tradisi, budaya, dll.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia