Mengurangi Kesulitan Menahan Kencing




Apakah Anda salah satu yang selalu kesulitan menahan kencing? Anda tidak sendirian. Masalah sulit menahan kencing ini umum terjadi pada orang dewasa. Berdasarkan laporan dari US National Institutes of Health, sekitar 33 juta orang dewasa baik perempuan dan laki-laki di Amerika Serikat pernah mengalami kesulitan menahan kencing atau inkontenensia urin.
 
 
Inkontinensia Urin pada Perempuan
Berbagai riset menunjukkan bahwa masalah kesulitan menahan kencing memang lebih banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki. Dari data US National Institutes of Health yang telah dipaparkan sebelumnya, sekitar 80% dari orang yang mengalami inkontinensia urin adalah perempuan.
 
Melahirkan pervaginam (melalui vagina) dipandang sebagai salah satu penyebab kuat seorang perempuan mengalami inkontinensia urin. New England Journal of Medicine melaporkan sebuah riset di Norwegia yang dilakukan pada perempuan yang sudah pernah melahirkan sekali atau lebih, baik itu secara normal maupun Caesar. Hasilnya, inkontinensia urin ditemukan pada 15,9% pada perempuan yang melahirkan dengan operasi caesar dan 21% pada perempuan yang pernah melahirkan secara normal.
 
Perempuan yang baru melahirkan, baik normal maupun caesar akan mengalami peregangan otot-otot panggul yang dapat berakibatkan melemahkan otot-otot di sekitar kandung kemih. Otot-otot yang lemah ini tidak bisa mengencang optimal begitu kita merasakan ingin buang air kecil. Inilah yang membuat perempuan sulit untuk menahan kencing. Sering kali, menahan kencing menjadi semakin sulit apabila ada tekanan tambahan dari tubuh, seperti batuk, bersin atau tertawa.
 
Penyebab Lainnya
Ada beberapa penyebab lain perempuan mengalami kesulitan menahan kencing

  • Ukuran Uretra
Ukuran uretra memiliki peranan sebagai penyebab perempuan lebih sering mengalami kesulitan menahan kencing dibanding laki-laki. Secara anatomi dasar, mereka memiliki ukuran uretra berbeda. Ukuran uretra laki-laki umumnya 20-22 cm, sedangkan pada perempuan rata-rata hanya 4 cm saja. Uretra yang lebih pendek dapat membuat perempuan lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih yang dapat berakibat pada inkontinensia.
  • Hormon Testoteron Rendah
Hasil studi yang dipresentasikan pada pertemuan American Urological Association tahun 2017 menunjukkan bahwa testosteron yang rendah meningkatkan risiko inkontinensia urin pada perempuan.
 
 
Cara Mengurangi Kesulitan Menahan Kencing
National Institute on Aging of US Department of Health & Human service merekomendasikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesulitan menahan kencing :
  • Latihan Kegel
Hal ini berfungsi untuk melatih otot panggung yang berfungsi untuk mengontrol keluarnya urin dari kemih kita.
Caranya, kontraksikan otot dasar panggul anda dengan melakukan gerakan seperti menahan kencing. Anda bisa melakukannya dalam 45-60 detik per sesi. Lakukan secara bertahap. Anda bisa melakukannya dalam dua sampai tiga kali perhari.
  • Latihan Kencing Rutin
Latihlah diri anda untuk mengendalikan kencing secara rutin. Buanglah air tepat pada waktu yang sudah diterapkan, misalkan tiap jam. Hal ini juga bertujuan mengosongkan kandung kemih sehingga menghindari urin bertumpuk terlalu banyak di kandung kemih.
Secara bertahap, tambahlah jeda waktu anda untuk ke ke kamar mandi. Orang sehat umumnya buang air kecil sekitar enam sampai sepuluh kali dalam sehari.
  • Mengubah gaya hidup seperti tidak minum alkohol atau mengurangi kafein juga bisa membantu.
  • Yoga
Pilihlah gerakan yoga yang bermanfaat untuk mengencangkan otot panggul.
  • Bantuan Medis
Jika anda merasa sulit untuk mengurangi masalah kesulitan menahan kencing anda, anda bisa berkonsultasi kepada tenaga kedokteran khususnya dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan bantuan medis.


LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia