Pengalaman Membesarkan Anak Autis

Memiliki anak autis bukanlah akhir dari segalanya, bukan penyakit kutukan ataupun hukuman atas dosa-dosa kita selama ini. Saya selalu percaya bahwa ketika Tuhan hendak menciptakan individu autistik ini, Tuhan berhenti sejenak. Menghela napas dalam-dalam dan berpikir, “Siapa kira-kira yang layak untuk Ku-titipi anak spesial ini?"

Dan ketika pilihan Tuhan jatuh ke dalam pelukan kita, berbahagialah, karena berarti kita adalah orang-orang PilihanNya, Tuhan tahu bahwa kita layak, Dia tahu kita sanggup menjalankan tugas kita sebagai orang tua yang TERBAIK buat mahkluk Ciptaannya ini, dan Dia tahu sampai di mana kekuatan kita menanggung beban kita

Dulu, Ketika saya pertama kali tahu anak saya Autis, yang pertama kali terbetik dalam hati saya, “Aduh Tuhan, kenapa harus saya, apa salah saya. Setelah semua beban hidup yang Engkau izinkan terjadi dalam hidupku, apakah Engkau kira aku tidak perlu sedikit kebahagiaan?"

Tapi seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk berdamai dengan kenyataan. Saya belajar untuk mengasihi hidup, saya belajar  mengucap syukur dan saya belajar untuk menikmati setiap tetes berkat yang Tuhan berikan melalui anak-anak saya.

Saya belajar menikmati kemustahilan, karena saya percaya  ‘Tidak banyak pilihan bagi saya selain membawa perjalanan ini dengan perasaan senang’. Dan, pada akhirnya, sedikit demi sedikit, saya mulai memetik buah yang manis.



Ketiga anak saya adalah sekolah kehidupan yang tidak mungkin ia dapatkan dari universitas mana pun di seluruh dunia. "Saya seorang Ibu anak autis dan saya bangga" Anak pertama saya, Aurel, yang mengalami autisme ringan , pendiam dan seperti punya dunia sendiri, saya belajar menjadi peka.

Anak kedua saya, Andre, yang juga autis, saya belajar menjadi kuat.  Dan dari anak ketiga, Ochi, saya belajar keyakinan.

Saat ini anak saya tidak hanya bisa bicara, tapi ajaibnya, langsung bisa berkomunikasi dalam bahasa Ingris dengan sangat kental, lancar layaknya anak ‘bule’ sungguhan.

Satu hal yang selalu saya ingat, Tuhan tidak pernah sedetikpun memalingkan wajahnya dari masalah-masalah kita. Ketika kita merasa beban hidup serasa sudah begitu berat dan menghimpit, (bahkan terkadang seperti mau mati saja rasanya), Ketika itu dia justru sedang menangis bersama kita, menyentuh kepala kita dengan cintaNya, membisikkan kata-kata berharga kedalam telinga dan menuangkan Roh Kudus kedalam hati kita.

Artikel blog Mama
Penulis: Silly
"I'm a proud mother of autistic kids"
Mama 3 anak dari Aurelia Prinisha, Andre Vivaldi dan Adrian Hiroshi Putra ini adalah social activist yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Mama bernama lengkap Valencia Mieke Randa ini punya segudang aktivitas sosial, mulai @Blood4Life, @LittleAngels dan #LittleStep

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia