Terlalu kecil untuk menginap

Anak saya (3 tahun) minta temannya menginap. Mama si teman oke saja. Tapi, bukankah anak seusia itu masih terlalu kecil untuk menginap di rumah orang lain?

Memang tidak ada patokan yang bisa dijadikan pegangan pada usia berapa seorang anak siap menginap di rumah orang lain. Anak-anak saya, karena hubungannya sangat dekat dengan Oom, Tante dan sepupu-sepupunya, sudah terbiasa saling menginap sejak usia kecil. Misalnya saja, sejak usia dua tahun, Putra sudah bisa saya titipkan di rumah adik saya ketika saya harus dinas ke luar kota, misalnya.
Yang pasti, ketitipan anak usia 3 tahun akan lebih repot dibanding kalau yang menginap adalah seorang anak yang berusia 9 tahun. Jadi, yang lebih penting, bukan siapkah si kecil menginap di rumah Anda, tapi siapkah Anda ketitipan anak batita itu?

Mau mencoba tantangan ini? Beberapa hal berikut sebaiknya Anda lakukan:
Antisipasi kemungkinan terburuk. Diskusikan  dengan orangtua si kecil, misalnya, kalau si kecil tiba-tiba minta  pulang pada jam 02.00 malam, mereka akan siap menjemput. Karena sudah pasti Anda tak bisa mengantarnya.
Informasikan rutinitas malam di rumah Anda dan minta orangtua si kecil menerangkan hal ini kepada anaknya. Dengan cara ini, si kecil bisa mempunyai sedikit gambaran apa-apa yang akan dilaluinya pada malam hari di rumah Anda.
Kenali rutinitas tidur si kecil, misalnya buku cerita apa yang biasanya dibacakan kepadanya sebelum tidur atau jam berapa dia harus ke kamar mandi untuk pipis.
Buat suasana yang menyenangkan sehingga si kecil tidak terus teringat pada rumahnya.
    
Persiapan-persiapan ini diharapkan bisa membuat acara menginap si kecil ini lebih menyenangkan buat Anda.
 
PAR 0108

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia