4 Penyebab Hamil Lagi Meski Masih Menyusui


Meski sudah merencanakan selang waktu kehamilan, ternyata masih bisa juga kesundulan. Berikut ini penyebabnya.

1. Salah Hitung Ovulasi
Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dalam masa subur. Kapan masa subur atau ovulasi terjadi usai melahirkan? Rata-rata antara 45 hingga 95 hari pertama setelah melahirkan. Namun, kesuburan berlaku individual. Sebuah kasus istimewa mencatat, seorang mama bisa mengalami ovulasi 25-30 hari setelah melahirkan.

2. Gagal Kontrasepsi
Hal ini bisa terjadi karena saat kontrasepsi digunakan, sebetulnya mama sudah memasuki masa subur dan dibuahi. Atau, penggunaan kontrasepsi tidak sesuai aturan. Misalnya, penggunaan pil KB, yang sebenarnya cukup efektif. Namun kegagalan bisa terjadi karena Anda tak memenuhi jadwal minum sesuai aturan. Padahal, lewat 2 hari saja, kadar hormon yang mempersiapkan pematangan sel telur akan meningkat, dan bisa terjadi pembuahan.

3. ASI Tidak Eksklusif
Jika Anda menyusui eksklusif, maka secara langsung terjadi kontrasepsi alami atau disebut amenorea laktasi. Memang, teorinya, semakin sering mama menyusui, kadar hormon prolaktin meningkat dan otak melepaskan hormon penghambat (inhibitor) yang akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi. Tapi, Anda harus benar-benar menerapkan 3 syarat amenorea laktasi dengan ASI eksklusif agar tidak hamil. Jika salah satu dari tiga syarat tidak terpenuhi, maka ovulasi bisa terjadi.

4. Salah Persepsi Masa Subur dan Haid
Usai Anda melahirkan, terjadi perdarahan berkepanjangan dengan darah berwarna merah terang atau disebut juga masa nifas. Setelah sekitar 4 mingguan, darah nifas akan berkurang, yang menandakan rahim mulai pulih. Ini yang dijadikan patokan bahwa ovulasi baru dapat terjadi di atas 6 minggu. Sebenarnya, yang terjadi, sebelum haid pertama setelah nifas pun, ovulasi sudah dapat berlangsung. (foto: fotosearch)

Baca juga : Selebriti yang Hamil Kesundulan


Baca juga : Tampil Modis Saat Hamil

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia