Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong, Ini Penjelasannya!


Ketika test pack menunjukkan hasil positif, hal ini tentu sangat membahagiakan bagi para Mama. Namun, setelah beberapa minggu kehamilan, ternyata dokter menyatakan Anda sedang menjalankan kehamilan kosong atau blighted ovum.

Kehamilan kosong bisa dialami oleh siapa saja. Tanya jawab di bawah ini akan menjelaskan tentang kehamilan kosong secara lengkap.

APA, SIH, YANG DIMAKSUD DENGAN KEHAMILAN KOSONG?
Menurut spesialis kandungan di Charlotte, Amerika Serikat, Dr. Octavia Cannon, kehamilan kosong atau yang juga dikenal dengan istilah anembryonic pregnancy adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami kehamilan, tapi tidak ada embrio yang dihasilkan.

Meskipun sel telur sudah dibuahi dan menunjukkan tanda-tanda kehamilan, namun karena beberapa hal, telur tersebut gagal menjadi embrio. Akibatnya, tubuh tetap hamil dengan seluruh gejalanya, seperti morning sickness, tapi tidak ada embrio yang berkembang atau kosong.

APA PENYEBABNYA?
Sebanyak 60% kehamilan kosong diakibatkan oleh kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Kelainan tersebut dikenali oleh tubuh ibu, sehingga secara alami tubuh ibu tidak meneruskan kehamilan.

Penyebab lain yang mungkin dicurigai adalah akibat infeksi TORCH dan streptokokus, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, rendahnya kadar hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin), faktor imunologis, seperti adanya antibodi terhadap janin, serta usia suami atau istri yang sudah tua sehingga kualitas sperma atau ovum menurun.

APA SAJA GEJALANYA?
Karena gejalanya tidak spesifik, blighted ovum biasanya baru ditemukan setelah terjadi keguguran spontan, disertai perdarahan.

Namun gejala awalnya serupa dengan gejala kehamilan pada umumnya, seperti tidak haid, mual dan muntah, payudara mengeras, dan pembesaran perut, hasil pemeriksaan dengan test pack dan laboratorium juga positif, karena plasenta memang menghasilkan hormon hCG yang memberi ‘kabar’ ke indung telur (ovarium) dan otak bahwa ada hasil konsepsi di dalam rahim.

APA YANG AKAN DILAKUKAN DOKTER?
Penanganan kasus ini biasanya berbeda-beda, tergantung pada kondisi kehamilannya. Pada kasus kehamilan awal, dokter mungkin menyarankan pasien menunggu seminggu dan kemudian melakukan ultrasound berulang, hanya untuk memastikan tidak ada embrio yang terbentuk. Bila positif blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase).

Hasilnya dianalisis untuk mencari penyebab dan mengatasinya. Misalnya, bila karena infeksi, Anda akan diobati agar tidak berulang. Bila penyebabnya antibodi, dilakukan imunoterapi agar bisa hamil sungguhan.

SETELAH MENGALAMI BLIGHTED OVUM, KAPAN BISA HAMIL LAGI?
Beberapa dokter menyarankan menunggu 2-3 menstruasi sebelum mencoba untuk hamil lagi. Sementara butuh waktu sebulan, bahkan beberapa kasus ada yang sampai dua bulan, sampai tubuh Anda mulai menstruasi lagi dan jumlahnya lebih banyak pada periode pertama.

Meski begitu, penyembuhan pascakeguguran setelah hamil kosong bagi setiap wanita akan berbeda-beda, tergantung pada kondisi fisiknya. Sehingga saran dokter untuk hamil kembali umumnya tidak tergantung pada datangnya menstruasi setelah keguguran.

 


Topic

Blighted ovum

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong, Ini Penjelasannya!

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia