Gangguan Tidur Saat Hamil

Mengapa ada cukup banyak wanita sehat yang mengalami komplikasi saat hamil? Pada beberapa orang, gangguan tidur, berupa sleep apnea, bisa jadi masalah. Apa itu? Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sulit bernapas secara ulang kali saat tidur.

Menurut penelitian yang dilakukan University of Medicine and Dentistry of New Jersey, New Brunswick, gangguan tidur ini meningkatkan risiko meningginya tekanan darah saat hamil menjadi empat kali lipat. Parahnya lagi, risiko mengalami diabetes saat hamil juga dapat meningkat dua kali lipat.

Meski gangguan tidur ini dialami kurang dari satu persen wanita usia reproduksi, sleep apnea lebih umum dialami wanita hamil. Ini karena naiknya berat badan dan perubahan hormon saat hamil memengaruhi pola pernapasan.

Saluran udara pernapasan menyempit dan napas pun berulang kali berhenti sejenak. Apa lagi? Menurut beberapa pakar, umumnya hal ini dialami mereka yang hamil di trimester tiga. Hal ini terjadi akibat bertambahnya jaringan pada leher dan tenggorokan
 
Masalahnya, gangguan ini bisa timbul berulang kali di malam hari. Kurangnya oksigen membuat tubuh dalam posisi siaga (‘fight or flight’ mode), serta terus melepaskan hormon-hormon, seperti adrenalin dan kortisol, yang membuat tekanan darah melonjak. Tubuh juga menghasilkan lebih banyak glukosa (kadar gula), sehingga banyak sekali energi yang dikeluarkan untuk menghadapi 'ancaman' tadi. Lama-kelamaan, hal ini bisa berkembang menjadi diabetes.

Untungnya, wanita bisa mencegah atau menangani komplikasi kehamilan ini. Caranya? Menghirup udara melalui mesin khusus di malam hari. Untuk hal ini, Anda bisa menanyakannya pada dokter Anda. Satu hal yang perlu diingat: Apnea yang terjadi saat hamil biasanya menghilang atau membaik setelah bayi Anda lahir.

Baca juga: Posisi Tidur Terbaik Saat Hamil

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia