Kehamilan pre-eklampsia

Hipertensi memicu pre-eklampsia

Menurut Dr. Dewi Prabarini dari Brawijaya Women and Children hospital, pre-eklampsia adalah penyakit karena keracunan kehamilan. Penyakit yang muncul hanya pada masa kehamilan ini memiliki gejala antara lain: tekanan darah naik, pembengkakan pada wajah, kaki, tangan hingga pada vagina serta gangguan di saluran ginjal yang ditandai dengan kebocoran protein di urin.  Meski hingga sekarang belum dapat dipastikan faktor utama pemicunya, diduga salah satunya adalah kelebihan berat badan atau ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat medis hipertensi. 

Satu-satunya jalan untuk mengatasi pre-eklampsia adalah dengan mempercepat proses persalinan. Tetapi, jika gejalanya hadir pada awal-awal masa kehamilan, biasanya dapat diatasi dengan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi. 

Pre-eklampsia yang tidak segera ditangani bisa mengarah pada eklampsia.  Eklampsia merupakan penyakit lanjutan dari pre-eklampsia, di mana gejala yang dialami kurang lebih sama dengan pre-eklampsia namun ditambah dengan kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Jika bayi tidak segera dilahirkan bisa membuat ibu hamil berada dalam keadaan koma.  Oleh sebab itu, akan berat bagi ibu hamil yang terserang eklampsia di trimester awal, karena memaksa bayi lahir premature dan keselamatan ibu pun akan terancam.

Lantas bagaimana melakukan pencegahannya? Salah satunya adalah dengan menjaga berat badan melalui pola makan yang teratur.  Pola makan teratur di sini bukanlah hanya sekedar makan tepat waktu, tetapi juga memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil.  Jangan lupakan 3 unsur penting, yaitu vitamin, mineral dan protein.  Lakukan pula konsultasi ke dokter secara rutin mengenai perkembangan janin Anda sesuai dengan usia kehamilan. 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia