Kulit Cantik Saat Hamil

Kulit memang menjadi salah satu perhatian wanita di masa kehamilan. Mereka yang tadinya berkulit mulus mulai merasakan dampak perubahan hormon, yang memicu masalah pada kulit. Mulai dari jerawat, gatalgatal, kulit kemerahan, juga kulit kehitaman seperti yang dialami Sophie. Dr. Silvia Veronica, Sp.KK, dari Departemen Kulit RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, menjelaskan problema kulit ibu hamil.

Fisiologis vs Patologis
“Kamu glowing banget, deh. Hamilnya cantik.” Ah, seandainya semua orang bisa berkomentar seperti itu saat Anda hamil, tentunya hari-hari akan terasa lebih ceria. Kenyataannya, tak semua wanita hamil bisa bersinar. Ada yang terlihat butiran-butiran jerawat di wajahnya. Tapi, ada juga yang tak terlihat. Banyak juga, kok, wanita hamil yang sibuk menggaruk-garuk
perutnya di bawah meja kerja. Faktanya, sebagian besar wanita hamil mengalami masalah kulit. Jadi, tenang saja, Ma. Anda tak sendiri. Mengapa wanita hamil rentan mengalami masalah kulit? Kehamilan ditandai adanya perubahan sistem endokrin (sekumpulan kelenjar dan organ yang memroduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh), metabolik (proses pengolahan zat-zat yang diperlukan tubuh agar tubuh bisa menjalankan fungsinya), dan imunologis (sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel atau organ khusus).

Perubahan ini bisa mengakibatkan perubahan kulit. Kelainan kulit bisa terjadi pada trimester awal, trimester kedua, maupun trimester ketiga, tergantung pada perubahan sistem tubuh. Namun, hal yang penting juga untuk dicatat adalah menghindari penggunaan kosmetik dan krim-krim wajah secara sembarangan selama masa kehamilan. Beberapa perubahan bersifat fi siologis atau normal sehingga tidak perlu mendapat pengobatan serius. Problema kulit ini akan hilang dengan sendirinya seiring berakhirnya masa kehamilan, yakni:
1. Kulit menggelap
Apakah itu? Pigmentasi kulit. Kulit menggelap atau memerah secara menyeluruh atau pada bagian tertentu. Misalnya, daerah kemaluan  ketiak, dan bekas luka. Timbul garis gelap yang memanjang, atau timbul vlek pada wajah.
Cara mengatasi: Sayangnya, tak ada yang bisa kita lakukan untuk mengurangi keluhan ini. Tapi, kabar baiknya, bayangan gelap di kulit akan hilang perlahan setelah bayi lahir.

2. Stretchmark (Striae distensae)
Apakah itu? Struktur kulit merekah. Terlihat seperti garis berwarna kemerahan, kecokelatan, atau pink pada kulit. Lokasi yang paling sering timbul adalah perut, pinggul, bokong, dan payudara. Seberapa banyak dan seberapa cepat berat badan Anda meningkat bisa menjadi pemicu timbulnya masalah ini. Dan, faktor genetik juga turut berperan dalam kasus stretchmark.
Cara mengatasi: Untuk mengurangi stretchmark gunakan pelembap yang baik, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak bayi.

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia