Morning Sickness Berlebih, Adakah Pengaruh pada Janin?



Kondisi morning sickness yang berlebih atau yang dikenal dengan sebutan hyperemesis gravidarum (HG) kerap kali membuat calon mama cemas dan bertanya-tanya apakah ada pengaruhnya pada kondisi janin. Adakah pengaruhnya?


Jangan panik, Ma. Bayi dalam kandungan mama senantiasa aman dan terpenuhi kebutuhan gizinya, kok. Untuk lebih jelasnya, kita simak penjelasan dr. Boy Abidin, Sp. OG dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

“Ini suatu mekanisme untuk memberi tahu mama sudah dalam kondisi SOS, yang memerlukan dukungan pengobatan. Janin sudah memiliki kantung makanan (yolk sac) sendiri, merupakan cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ini adalah mekanisme pertahanan yang sempurna diciptakan Tuhan. Sehingga, walaupun mama tidak bisa makan di kehamilan trimester pertama, janin masih bisa bertahan, karena pada saat itu kebutuhan janin belum terlalu banyak,” papar dr. Boy Abidin, Sp. OG dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Lewat dari masa 3-4 bulan, kebutuhan bayi sudah makin banyak lagi, sementara kondisi mama sudah membaik. “Ketika sudah makin besar, kebutuhannya makin banyak, cadangan makanannya sudah tidak ada lagi, sehingga janin akan menjadi sangat tergantung pada makanan mamanya. Makanya, jika mama kurang makan, maka akan ada dampak kepada bayi. Pertumbuhannya bisa terhambat, bayinya kecil, berat badannya tidak bertambah, oleh karena mama kekurangan gizi,” jelas dr. Boy.

Foto: Foto Search

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Morning Sickness Berlebih, Adakah Pengaruh pada Janin?

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia