Perlukah Bayi Tabung di Kehamilan Kedua?



Ingin memberikan adik untuk anak Anda, tapi sulit hamil lagi. Perlukah menjalani program bayi tabung?

Menurut dr. Rino Bonti Tri H. Shanti, Sp.OG, dari RS Bunda Jakarta, hal itu tergantung dari penyebab infertilitasnya. “Bila dulu ikut program bayi tabung karena kedua saluran telur tersumbat atau karena kelainan sperma yang parah (misalnya jumlah sperma di bawah 1 juta per mL), untuk hamil lagi harus dengan bayi tabung juga.

Karena, tidak mungkin hamil secara alami dengan kondisi tersebut,” ujarnya. Jika dulu penyebab infertilitas mama-papa adalah gangguan hormon, sindroma polikistik ovarium (gangguan keseimban
gan hormon akibat kadar hormon androgen berlebih), endometriosis, atau motilitas sperma yang kurang, masih ada kemungkinan untuk hamil secara alami.

”Memang, ada pasien-pasien yang sulit hamil pertama kali, lalu dengan mudah hamil anak kedua dan ketiga. Mungkin saja, karena gaya hidupnya jadi lebih sehat, pola makannya lebih baik, akhirnya gejala sindroma polikistik ovariumnya berkurang dan jadi lebih mudah hamil. Jika penyebabnya gangguan hormon  setelah hamil dan melahirkan kadar hormon bisa saja berubah sehingga lebih seimbang dan jadi lebih mudah hamil. Yang punya masalah motilitas sperma bisa saja terjadi kehamilan alami kalau ada 1 sperma yang mampu bergerak lurus dan membuahi sel telur. Mungkin, faktor keberuntungan juga berperan dalam hal ini,” dr. Bonti menjelaskan.

Untuk pasien dengan masalah selain kedua saluran telur tersumbat atau kelainan sperma yang parah, umumnya dokter tidak langsung menyarankan bayi tabung lagi jika pasangan tersebut ingin hamil anak kedua dst. “Tetap dilakukan pengobatan dulu untuk mengatasi masalahnya dan kita pantau agar bisa hamil secara alami,” katanya lagi.

Foto : TPG News

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia