Perubahan Setelah Melahirkan

Berbagai penelitian menemukan bahwa profil kesehatan perempuan yang memiliki anak berbeda dari mereka yang belum pernah melahirkan. Menjadi seorang Mama menimbulkan banyak manfaat kesehatan, namun juga meningkatkan beberapa risiko gangguan kesehatan, dan bahkan kadang-kadang menyebabkan perubahan aneh pada tubuh. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya adalah:

Yang baik
Mengurangi risiko kanker payudara. Pada masa kehamilan (bahkan berlanjut hingga masa menyusui) seorang perempuan tidak mengalami menstruasi. Ternyata hal ini mengurangi paparan hormon tertentu yang berkaitan dengan risiko timbulnya kanker payudara. Menyusui juga mengurangi risiko kanker payudara karena ‘pematangan’ yang dialami sel-sel payudara agar dapat memproduksi ASI kemungkinan mencegah sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker.

Mengurangi risiko gangguan kardiovaskular. Berdasarkan laporan riset di unicef.org.uk, dengan menghitung faktor sosiodemografis, sejarah kesehatan keluarga dan Indeks Massa Tubuh, perempuan yang menyusui lebih dari 12 bulan memiliki risiko 10-15% lebih rendah untuk menderita hipertensi, diabetes, dan gangguan kardiovaskular dibanding mereka yang tidak menyusui.

Lebih pintar. Pada beberapa bulan pertama kehamilan, Anda mungkin mengalami mamnesia dan kebingungan. Tapi, sebenarnya otak Anda berkembang seiring kelahiran tiap anak. Hippocampus, bagian otak yang mengatur memori spasial dan proses belajar akan bertambah besar ukurannya sejak kehamilan.


Yang buruk
Meningkatnya risiko stres. Para Mama merasa bahwa kondisi kebugaran mereka lebih rendah dan tingkat keletihan mereka lebih tinggi dibanding perempuan yang tidak memiliki anak. Menjadi orangtua memang membuat kehidupan kita lebih rentan stres. Tapi, jangan khawatir Ma. Sebab, tubuh juga akan secara otomatis memproduksi hormon-hormon yang membantu menghadapi stres.

Risiko obesitas. Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Preventive Medicine menyebutkan; dengan setiap anak yang dilahirkan seorang perempuan, risiko sang Mama menderita obesitas akan meningkat 7 persen. Kesibukan mengurus anak-anak memang membuat para Mama sulit mendapatkan waktu luang untuk olahraga dan memasak makanan bergizi seimbang bagi diri sendiri.

Yang aneh
Ukuran kaki membesar. Banyak Mama baru yang mengeluh karena sepatu-sepatu mereka tidak muat lagi. Itu bukan sekedar alasan untuk shopping, lho! Kehamilan memang mengubah ukuran kaki Mama. Penelitian pada tahun 2013 menemukan bahwa perempuan yang hamil akan ‘kehilangan’ lengkung telapak kaki yang mengakibatkan ukuran kaki memanjang. Jadi, seorang Mama baru memang butuh belanja sepatu baru.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia