Skoliosis Saat Hamil


Skoliosis merupakan gangguan tulang belakang yang melengkung ke arah samping, seperti huruf C atau S. Apa akibatnya bagi ibu hamil, jika mengalami skoliosis?

Skoliosis sendiri bisa dideteksi sejak Anda berusia 5-10 tahun, dan masih bisa ditangani dengan cara fisioterapi, sebelum menginjak usia dewasa.

Nah, di bawah ini adalah 7 hal yang perlu Anda ketahui seputar skoliosis, mulai dari gejalanya hingga pencegahannya.


1. Apa gejala-gejala skoliosis?
Gejala skoliosis yang paling umum adalah bentuk panggul hingga bahu dan panjang bahu kanan maupun kiri yang tidak seimbang, bentuk tulang belakang terlihat lebih menonjol, sering nyeri punggung, panjang kaki tidak seimbang, dan terkadang timbul rasa nyeri dari tulang belakang kaki hingga panggul.

Jika keadaan skoliosisnya sudah mulai parah hingga menahun, kemungkinan Anda juga merasakan susah bernapas dan sulit menahan buang air kecil.

2. Apa penyebabnya?
Penyebab pasti skoliosis tidak diketahui dan cenderung banyak. Sejauh ini, para ahli mencurigai gangguan ini timbul pada cacat bawaan sejak lahir, gangguan neuromuskular, akibat kecelakaan atau infeksi pada tulang belakang.

Ada juga dugaan bahwa gangguan ini diturunkan, tapi masih belum jelas penurunannya.

3. Dampaknya bagi ibu hamil?
Skoliosis umumnya tidak mengganggu kehamilan dan tidak ada hubungannya secara langsung terhadap kehamilan. 

Kecuali, ibu hamil mengalami skoliosis yang berat, karena dapat menyebabkan nyeri punggung menjadi lebih parah, bahkan dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

Jika ini terjadi, maka kondisi bayi di dalam kandungan harus selalu dimonitor.

4. Apa  yang perlu diwaspadai?
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, maka perut akan semakin membesar. Kondisi ini dapat memperberat beban tulang belakang, apalagi pada penderita skoliosis berat.  

Namun, skoliosis ringan tidak akan membuat kehamilan jadi lebih berat, dan tidak akan mengganggu janin, tapi harus tetap diwaspadai. Terutama, bila terdapat rasa nyeri hebat pada punggung, panggul, dan tungkai. Sebab, akan mengganggu kenyamanan ibu hamil.

5. Bagaimana cara mengurangi rasa tak nyaman?
Bunda yang mengalami gangguan skoliosis dapat melakukan beberapa gerakan ringan, seperti prenatal yoga.

Instruktur bisa mengajari Anda pose-pose yoga yang dapat membantu relaksasi otot punggung dan mengurangi tekanan yang diakibatkan oleh perut yang membesar. Selain itu, juga mengonsumsi makanan bergizi.

6. Perlukah pemeriksaan khusus?
Golden standard pemeriksaan skoliosis, atau pemeriksaan awal yang dilakukan, biasanya adalah dengan cobb angle atau pemeriksaan sudut lengkungan tulang belakang. Pemeriksaan ini dikerjakan oleh dokter spesialis ortopedi, dan sebaiknya dilakukan sebelum merencanakan kehamilan. Terutama, jika Bunda mengalami gangguan skoliosis yang berat.

7. Cara pencegahannya?
Kemungkinan untuk mencegahnya adalah dengan membenahi postur Anda: tegakkan punggung, biarkan bahu relaks, tapi tidak membungkuk.

Jika duduk, pilih kursi dengan sandaran yang bisa menyangga punggung dengan pas, atau gunakan bantal. Selain itu, pastikan juga asupan gizi Anda cukup dan seimbang untuk kesehatan Anda dan janin. (DEN)


Foto: 123RF

Baca juga:
Skoliosis Bukan Penyakit Keturunan
Hamil Dilarang Stres Loh!
11 Tahun Menanti, Siti Nurhaliza Hamil dengan Bayi Tabung

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia