Yoga Untuk Ibu Hamil

Pada dasarnya, semua jenis latihan aerobik low impact, seperti renang dan berjalan kaki, aman dilakukan ibu hamil. “Yang penting, latihan tersebut tidak menimbulkan keletihan berlebihan,” kata dr. Ifsal Asril, Sp.OG, dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta Timur. Nah, jika ingin mencoba sesuatu yang berbeda, yoga bisa dijadikan pilihan. Berikut pertanyaan yang kerap dilontarkan para calon mama seputar hal ini:
 
Amankah ibu hamil melakukan yoga?

Secara umum ya, kecuali jika dokter Anda menyatakan sebaliknya. “Yoga termasuk latihan yang relatif aman, karena lebih banyak berfokus pada latihan pernapasan,” ujar dr. Ifsal. Hanya saja, pada trimester pertama, ibu hamil biasanya merasa mual, dan asupan makanan cenderung berkurang, sehingga Anda harus ekstra hati-hati. Jika Anda merasa tidak benar-benar bugar, tunggu sampai kehamilan memasuki bulan ke-4.

Jenis yoga apa yang paling cocok? 

Pre-natal yoga. Yoga jenis ini dirancang khusus untuk melatih otot rahim dan panggul, guna menunjang perkembangan janin serta mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan.

Apa manfaat fisik dari pre-natal yoga?
Penggabungan gerakan (asana) dan pernapasan (pranayama) dalam yoga terbukti bisa mengurangi berbagai keluhan di masa kehamilan. Saat hamil, calon mama biasanya memang mengalami berbagai keluhan seperti rasa sakit pada pinggang dan punggung, rasa nyeri pada persendian, sembelit serta pembengkakan pada kaki. Pada sebagian calon mama, keluhan yang dirasakan bahkan sampai mengganggu keseharian. Nah, gerakan prenatal yoga bisa memperlancar pencernaan dan sistem sirkulasi tubuh.

Berpengaruhkah terhadap pikiran?

Menurut Riana A. Singgih, instruktur Yoga bersertifikat Iyengar Yoga Institute Pune, India, dan pemilik studio Yoga Light, Simprug, Jakarta Selatan, melakukan pernapasan terkontrol selama hamil bisa menyelaraskan jiwa dan raga. Bagaimana bisa? Pernapasan terkontrol memperlancar pengeluaran hormon-hormon yang dapat membersihkan racun tubuh. Selain itu, teknik pernapasan ini melatih pikiran untuk melepaskan dorongan emosional yang terpendam, seperti stres, kekhawatiran, dan amarah. Dengan begitu, Anda lebih tenang serta siap menghadapi masa kehamilan dan persalinan.

Apakah janin bisa juga menikmati manfaat dari yoga ini?

Ya. Gerakan prenatal yoga dirancang khusus untuk melatih otot-otot rahim, agar bisa menunjang ruang gerak janin di dalam kandungan. Dengan begitu, janin bisa berkembang dan bergerak dengan optimal. Yoga juga membuat calon mama lebih rileks, dan kondisi ini baik untuk janin. Ingat, saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Tak hanya merugikan bagi ibu, hormon ini juga dapat mengganggu pertumbuhan janin.

Benarkah yoga bisa bermanfaat bagi proses persalinan?

Benar! Yoga bisa melatih otot panggul, agar menjadi lebih kuat dan elastis. Sirkulasi darah di sekitar daerah panggul juga lebih lancar, sehingga memudahkan Anda  melakukan persalinan secara normal. Dengan latihan pernapasan yang dilakukan selama yoga, Anda akan terbiasa melakukan napas pendek dan cepat, serta panjang dan dalam. Latihan napas panjang dan dalam bisa menenangkan calon mama untuk melalui rasa sakit dalam proses persalinan, serta memicu sistem saraf yang memperlancar pembukaan dan peregangan dinding vagina. Semua ini sangat besar manfaatnya bagi proses persalinan.

Kapan sebaiknya mulai beryoga?

Anda perlu membiarkan tubuh beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan. Bila Anda belum pernah melakukan yoga sebelum hamil, sebaiknya tunggu hingga trimester kedua atau setidaknya sampai mual atau pusing mulai berkurang. Jika Anda terbiasa beryoga sebelum hamil, terus lakukan sejak awal kehamilan (kecuali Anda mual atau letih yang cukup parah di minggu-minggu pertama).

Apa lagi yang perlu diperhatikan?

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda sebelum mulai melakukan yoga secara teratur. Lakukan yoga di bawah pengawasan instruktur atau dalam kelas khusus prenatal yoga, agar Anda mendapat pengarahan seputar gerakan dan pernapasan yang benar. Bila Anda pernah keguguran, tunggu hingga usia kehamilan mencapai 16 minggu dan barulah Anda bisa beryoga. Jangan memaksakan tubuh untuk melakukan gerakan yang malah membuat Anda tidak nyaman. Jadi, belajarlah untuk memahami batas kemampuan Anda. Selamat mencoba!

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia