Apa itu Air Isotonik?

Air isotonik digadang-gadang bisa memulihkan stamina. Isotonik terdiri dari 2 kata, yaitu iso yang berarti sama dan tonik yang berarti tekanan. Artinya, air isotonik memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Jadi, mudah diserap oleh tubuh.

Air isotonik juga mengandung ion dan mineral yang dipercaya bisa cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Dalam kondisi tertentu, misalnya setelah aktivitas atau olahraga berat, mengonsumsi air isotonik memang sangat membantu mengganti energi dan elektrolit yang hilang.

Akan berbeda keadaannya bila kegiatan Anda normal-normal saja. Dalam beberapa literatur disebutkan, pengonsumsian air isotonik secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan tubuh. Air isotonik juga tidak mudah diserap ginjal, karena itu bila dikonsumsi berlebihan bisa membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan mineral yang tidak dibutuhkan tubuh.

Kadar garam yang tinggi dalam minuman ini juga berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi. Tentu saja, ini dengan catatan bila dikonsumsi berlebihan. “Sering kali air isotonik mengandung gula yang tinggi sehingga jika dikonsumsi tanpa ada aktivitas fisik yang berat menjadi kurang efektif dan hanya memicu penumpukan asupan kalori dari sumber yang tidak perlu,” jelas Jansen Ongko, M.SC, RD, ahli gizi sekaligus pendiri situs www.ask-jansen.com

Untuk anak: Bila buah hati Anda adalah atlet cilik, artinya melakukan aktivitas berat yang cukup lama, lebih dari sejam, tak ada salahnya sesekali memberi minuman ini setelah ia berolahraga. Tapi, jangan jadikan ini kebiasaan, ya, karena sebenarnya dengan pengaturan minum yang tepat (sebelum, selama, dan setelah berolahraga), si kecil tidak akan mendapat masalah bila hanya minum air biasa.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia