Bagaimana Cara Menjadi Keluarga Go Green?


 

Anda sekeluarga bisa berkontribusi aktif dalam gerakan go green mulai dari rumah. Selain menjaga lingkungan, pilihan go green dapat berdampak pada gaya hidup sehat keluarga.
 
Coba cek temperatur di rumah, berapakah suhunya? Beberapa tahun terakhir, suhu di Indonesia memang terasa lebih panas. Dari catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, suhu udara di Indonesia bahkan pernah mencapai 33-36°C.
 
Belakangan ini juga tidak begitu jelas lagi batas antara kapan musim hujan dan kapan musim panas di negara kita. Kita bisa mengalami hujan di bulan-bulan yang harusnya sedang panas. Hal ini adalah salah satu pertanda dari permasalahan lingkungan yang terjadi. 
 
Tepat kiranya jika hal ini menjadi alasan Anda dan keluarga untuk mulai menjalankan prinsip-prinsip go green. Gaya hidup ramah lingkungan perlu dimulai dari lingkup terkecil, yakni rumah. Seperti yang ditulis oleh kidshealth.org bahwa permasalahan lingkungan juga merupakan masalah keluarga.
 
Untuk hidup go green, tentu dibutuhkan kerja sama dari seluruh anggota keluarga.
 
Hal-hal yang bisa keluarga Anda lakukan untuk menjalankan gaya hidup ramah lingkungan atau go green:
 

  • Membawa Tas Belanja

Dengan membawa tas belanja sendiri, Anda dapat meminimalisir penggunaan kantong plastik. Kantong plastik adalah salah satu limbah yang susah diurai. Tidak hanya Anda, ajarkan juga pada asisten rumah tangga untuk menggunakan tas belanjaan sendiri saat ke pasar.
 

  • Membawa Tempat Makan

“Bungkus, pak,” adalah kalimat yang pasti kita ucapkan ketika membeli makanan untuk dibawa pulang ke rumah. Seperti permintaan kita, umumnya para pedagang akan membungkus pesanan ke dalam plastik atau memasukkannya ke dalam stereofoam. Hal ini tentu akan menambah sampah.
Maka bawalah sendiri kotak atau tempat makan jika ingin membeli makanan untuk dibawa pulang. Selain itu senyawa kimia bahan pembuatan plastik dan stereofoam juga berpotensi berbahaya jika terkena makanan panas.
 

  • Membawa Botol Minum Sendiri

Seluruh anggota keluarga bisa membawa botol minum untuk pergi ke sekolah ataupun ke kantor. Hal ini juga untuk menghindari semakin banyaknya konsumsi plastik dari botol air mineral yang dibeli di kantin, toko, atau swalayan.
 

  • Hemat Air

Gunakan air secukupnya. Biasakan untuk menggunakan flush kecil saat menyiram kloset setelah buang air. Ajarkan ini pada anak-anak Anda.
 

  • Hemat Listrik

Matikan lampu di siang hari. Selain itu, matikan semua peralatan elektronik jika sudah tidak dibutuhkan. Penggunaan AC dalam mode dry juga dapat menghemat listrik karena akan berhenti bekerja saat suhu di dalam ruangan sudah dingin. Selain itu, jangan pernah meninggalkan charger ponsel dalam keadaan tersambung ke saklar listrik walau tidak sedang digunakan, karena akan tetap ada listrik yang mengalir.
 

  • Menggunakan Pembersih Ramah Lingkungan

Gunakanlah pembersih yang ramah lingkungan. Anda bisa membeli pembersih yang berbahan dasar organik. Atau, bisa juga membuatnya sendiri bersama keluarga. Anda bisa menambahkan essential oil dengan aroma favorit keluarga ke cairan pembersih buatan sendiri.
 

  • Menanam dan Menanam

Manfaatkan waktu luang untuk berkebun bersama keluarga. Tanaman dapat membantu memperbaiki kualitas udara di rumah Anda. selain itu, aktivitas ini juga bisa memperkuat bonding di antara anggota keluarga.
 

  • Memilah Sampah dan Membuat Biopori

Masukkan sampah kering yang bisa didaur ulang ke dalam bak sampah yang akan diambil rutin oleh tukang sampah. Untuk sampah basah atau organik seperti sisa sayur atau buah, manfaatkanlah biopori. Biopori atau lubang resapan adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Dengan lubang biopori, sampah akan lebih mudah mejadi kompos untuk digunakan pada tanaman kita. Selain itu, biopori juga mengoptimalkan penyerapan air ke dalam tanah.
 

  • Berkreasi dengan Daur Ulang

Liburan keluarga di rumah saja? Jangan khawatir. Gunakan waktu ini untuk membuat kreasi daur ulang dari bahan-bahan yang tidak terpakai seperti botol bekas, kardus, dan lainnya. Ajak si kecil mendekor rumah dengan kreasinya sendiri.
 
 
Baca juga:
5 Cara Menumbuhkan Kepedulian Anak Pada Lingkungan
Perilaku Ramah Lingkungan Berawal dari Keluarga
Buat Produk Ramah Lingkungan, Yuk!
Bahan Pangan Ramah Lingkungan
8 Cara Menerapkan Organic Parenting yang Ramah Lingkungan
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: PIXABAY
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia