Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat




Tanggal 17 Mei ditetapkan sebagai Hari Hipertensi Sedunia. Ada beberapa hal yang menyebabkan hipertensi penting untuk menjadi perhatian kita semua. Yang pertama adalah jumlah kasus atau penderita yang tetap tinggi dari waktu ke waktu di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kedua, hipertensi meningkatkan faktor kardiovaskular, jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hal ini disampaikan oleh dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA, dalam temu media secara virtual yang diselengggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
 
Data World Health Organization menunjukkan bahwa hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Hipertensi mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang tiap tahun, yang mana 1,5 juta kematian terjadi di Asia tenggara, yang 1/3 populasinya menderita hipertensi. Bahkan, tahun 2025 mendatang, diperkirakan sebanyak 1,5 miliar orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi dan 9,4 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat hipertensi dan komplikasinya.
 
Bagaimana di Indonesia? Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, dr. Erwinanto menyebutkan bahwa prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Angka ini mengalami peningkatan, dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2013, yakni sebesar 25,8%. “Ada masalah global yang menyebabkan angka prevalensi tidak turun. Faktor risiko belum terkontrol dengan baik. Selama tidak dikelola dengan baik, angka ini tidak akan turun,” jelas dr. Erwinanto.
 
Nah, bagaimana untuk menurunkan faktor risiko hipertensi? Pada dasarnya, hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko dan mulai disiplin menjalankan pola hidup sehat. “Tidak merokok, makan makanan sehat seimbang, olahraga teratur, kurangi konsumsi garam, turunkan obesitas (berat badan berlebih),” kata dr. Erwinanto menyebutkan beberapa hal yang penting dilakukan. Tinggalkan alkohol dan kelola stres, juga menjadi faktor penolong Anda terhindar dari hipertensi. Selain itu, kontrol tekanan darah Anda, baik secaa mandiri maupun di fasilitas pelayanan kesehatan 
seraca berkala, minimal sebulan sekali. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti bisa  menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.
 
Semua hal tersebut di atas sesuai dengan kampanye dan tema global Hari Hipertensi Sedunia 2021, yakni Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer. Tema ini diadopsi di Indonesia menjadi Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama. “Tanamkan kesadaran, secara individu dan berkala lakukan pengukuran tekanan darah dan penapisan pada diri sendiri. Jika terdapat gejala hipertensi, langsung ke dokter. Nanti dokter yang akan menentukan berapa tekanan darah Anda harus diturunkan. Lalu, jika dianjurkan minum obat, maka obat harus diminum terus, walaupun tekanan darah Anda sudah turun. Karena, hipertensi tidak bisa disembuhkan, hanya terkontrol saja,” saran dr. Erwinanto.
 
Ditambahkan oleh dr. Erwinanto, bahwa pasien hipertensi di masa pandemi Covid-19 harus lebih disiplin dan teratur minum obat. Pada masa pandemi, hipertensi merupakan komorbid terbanyak yang disandang pasien Covid-19. Hipertensi memperburuk progresivitas perjalanan Covid-19. Dengan rajin minum obat, maka tekanan darah Anda terkontrol, dan beban jantung bisa turun. Hal ini juga akan menurunkan tingkat fatalitas.   
 
Jika Anda ingin melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri, caranya mudah, klik ini saja: http://cegahhipertensi.top.
 
grc
Foto: Freepik

 
 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia