Hamil Pertama atau ke Dua, Perhatikan 10 Anggaran Ini


 

Setelah menikah, apa saja yang masuk ke dalam daftar perencanaan keuangan Mama dan Papa? Cicilan rumah atau investasi? Ada satu hal yang tak boleh luput dari perencanaan keuangan pasangan menikah, yakni biaya kehamilan dan melahirkan.Ini juga tetap berlaku saat kehamilan ke dua.
 

Master Financial Planner, Safir Senduk mengatakan bahwa biaya kehamilan harus dipersiapkan bahkan sejak sebelum kabar kehamilan itu sendiri. Idealnya, setelah menikah atau pada saat merencanakan kehamilan, biaya ini harus sudah dipersiapkan.
 

Apa saja yang harus Anda persiapkan selama hamil, kelahiran, hingga beberapa saat setelah melahirkan? Safir membaginya ke dalam dua pos anggaran besar yakni, biaya sebelum persalinan serta biaya persalinan dan beberapa hari setelah persalinan.
 

  1. Biaya Kontrol Rutin

Selama hamil, Anda membutuhkan kontrol rutin setiap bulan. Anda bisa memilih kontrol ke dokter spesialis kandungan atau ke bidan. Safir menyebut bahwa umumnya tarif periksa ke dokter kandungan memang lebih tinggi dibandingkan bila Anda memilih bidan.
 

  1. Biaya Asupan Tambahan

Selama kehamilan, dokter atau bidan ada kemungkinan meresepkan asupan tambahan seperti vitamin, kalsium, atau asam folat. Mama juga mungkin mengonsumsi sendiri berbagai asupan sehat lain seperti susu. Ini juga perlu dimasukkan ke dalam anggaran.
 

  1. Biaya USG

Safir juga mengingatkan bahwa ada biaya lain di luar kontrol rutin bulanan yang harus dikeluarkan calon orang tua, yakni biaya USG. “Biasanya, saat hamil, ya minimal 3x lah dokter akan (melakukan) USG,” ujarnya. Tarif USG ini juga belum tentu flat atau sama setiap kali pemeriksaan. Sebab, biasanya di awal usia kehamilan, dokter akan memilih USG 2D, namun menjelang persalinan, biasanya dokter menyarankan USG 4D yang tentu saja tarifnya lebih tinggi.

 

  1. Biaya Persiapan Persalinan

Ini adalah biaya pemberdayaan bagi calon orang tua untuk mempersiapkan kehamilan dan mengurus bayi, misalnya saja kelas senam hamil atau prenatal yoga, kelas newborn care, atau kelas menyusui.
 

  1. Biaya Persalinan

Anda bisa ancang-ancang mengenai berapa biaya persalinan yang mungkin akan Anda keluarkan dengan cara survei ke rumah sakit, klinik persalinan, atau bidan tujuan Anda. Tentunya, Anda harus mengecek harga persalinan pervaginam dan caesar sekaligus. “Tentunya harus siapkan uangnya buat yang caesar,” ujar Safir. Sebab, sekalipun semua ibu menginginkan persalinan pervaginam, Anda harus bersiap dengan kemungkinan persalinan caesar sehingga dananya juga harus siap.
 

  1. Biaya Pasca Persalinan

Safir juga menggarisbawahi bahwa penting bagi calon orang tua untuk siap dengan berbagai skenario, misalnya saja bila si kecil harus dirawat dulu di NICU.
 

  1. Biaya Tradisi dan Ritual

Di Indonesia, ada berbagai tradisi kehamilan maupun menyambut kelahiran bayi lahir, misalnya saja biaya syukuran empat atau tujuh bulanan dan juga aqiqah atau pembaptisan. Untuk ini, Safir menyarankan agar disisihkan di rekening terpisah. Penting juga untuk dicatat bahwa pelaksanaan acara-acara ini jangan sampai melebihi budget yang telah ditentukan dan memakan anggaran lainnya.
 

  1. Biaya Gaya Hidup

Kini, di kota-kota besar, ada saja hal unik yang dilakukan saat hamil, mulai dari baby shower atau baby gender revealing untuk Mama serta teman dan kerabat dekat. Ada pula baby moon atau pergi berlibur berdua dengan suami sebelum kelahiran si bayi. Safir berpesan,” Kalau Anda menginginkannya, harus dimasukkan ke dalam perencanaan.”
 

  1. Biaya Dokumentasi

Foto kehamilan sudah jadi tren yang diinginkan oleh para calon orang tua. Di samping itu, pada saat melahirkan pun, ada juga orang tua yang menginginkan adanya dokumentasi persalinan, baik berupa video atau foto. Nah, beberapa hari setelah si bayi lahir, biasanya ada pula sesi foto new born. Semua biaya dokumentasi ini juga jangan ketinggalan dihitung.
 

  1. Biaya Kebutuhan Bayi

Last but not least, ini tentu jadi perhatian semua calon orang tua. Akan tetapi, Safir memperingatkan agar orang tua tidak terlalu berlebihan dalam berbelanja kebutuhan bayi. “Terutama pakaian. Karena bayi pasti akan membesar,” ujarnya. Di samping itu, Safir juga mengatakan bahwa Anda juga bisa mengandalkan hadiah dari teman. “Besar kemungkinan ada yang ngasih,” ujar Safir. Ia juga menyarankan Anda untuk menyewa beberapa kebutuhan seperti stroller atau membeli bekas milik teman atau kerabat yang masih dalam kondisi baik.
 

Nah, sudah siapkah, Ma, Pa?

 

Baca juga:

Mengelola Keuangan Menjelang Kelahiran

Perencanaan Keuangan Untuk Masa Depan

Tabungan Kehamilan dan Persalinan, Pilih yang Mana?

Cerdas Finansial di Masa Krisis

Apakah Papa Sudah Stabil Secara Finansial?

 

(LELA LATIFA)

FOTO: FREPIK

 

 

 

 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia