Persiapan Sebelum Adopsi Anjing dan Kucing



Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan oleh Mama sebelum anak mengadopsi anjing atau kucing:

Komitmen
Mengadopsi anjing atau kucing tidak bisa sembarangan. Mama juga harus mempersiapkan beberapa hal. Yang paling mendasar adalah komitmen. Anda harus mencurahkan kasih sayang dan merawat dengan sepenuh hati. Tidak bisa hanya bersemangat di awal-awal, lalu melupakannya ketika bosan.

Jadwal Aktivitas Keluarga
Pastikan juga gaya hidup Anda dan keluarga memang sesuai untuk merawat anjing dan kucing. Bila si kecil termasuk anak yang sibuk di sekolah dan mengikuti banyak kursus, sementara Anda dan pasangan sibuk di kantor atau bahkan sering bepergian ke luar kota, maka memelihara anjing dan kucing kurang tepat untuk keluarga Anda. Anjing dan kucing harus diajak bermain setiap hari, bukan cuma sekadar makan dan minum saja yang terpenuhi. Bila keluarga Anda sangat sibuk dan jarang ada di rumah, anjing dan kucing adopsi akan terlantar.

Dunia Hewan
Hal lain yang juga perlu Mama persiapkan adalah pengetahuan tentang hewan peliharaan. Cari buku atau referensi mengenai anjing atau kucing, apa yang boleh dimakan, penyakit apa saja yang sering diderita, apa kebiasaan-kebiasaan binatang tersebut, dan sebagainya. Mama juga bisa bertanya kepada orang-orang yang sudah punya banyak pengalaman dalam mengadopsi binatang. Cek juga apakah secara finansial keluarga Anda sanggup membiayai kebutuhan anjing atau kucing tersebut. Hal itu akan memengaruhi berapa banyak binatang yang sanggup diadopsi oleh keluarga Anda.

Konsistensi
Satu lagi yang tidak kalah penting adalah persiapkan hati Anda dan anak. Memelihara binatang adopsi berarti harus siap dengan segala risiko penyakit yang diderita. Kadang, Anda sudah terlanjur jatuh cinta dengan seekor anjing di tempat penampungan, dan siap mengadopsinya. Namun, ternyata baru diketahui bahwa binatang itu menderita penyakit yang cukup berat. Sanggupkah Mama tetap menyayangi anjing tersebut?

Dewasa atau Anak?
Mengadopsi anjing dan kucing yang masih anak-anak memang akan lebih mudah. Mama bisa membentuk karakter binatang tersebut sejak dini. Namun, adopsi bertujuan menyelamatkan satwa. Biasanya anjing atau kucing diadopsi sudah dewasa. Apalagi, jika Mama mengambilnya dari shelter. Ada dua kemungkinan, anjing dan kucing tersebut biasa hidup di jalan atau pernah hidup enak, namun akhirnya dibuang. Karakter mereka biasanya sudah terbentuk, dan tidak menutup kemungkinan mereka mengalami trauma karena pengalaman buruk di jalanan atau dengan pemilik sebelumnya. Bila Mama memilih mengadopsi yang masih anak-anak, pastikan bahwa anjing atau kucing tersebut memang tidak memiliki induk lagi. Jangan sampai Anda mengadopsi anjing dan kucing yang masih memiliki induk, dan Mama memisahkan mereka dari sang induk.

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia