Sehatnya Susu Kambing

Pernah mencicipi susu kambing? Para penjual susu kambing biasanya menyebut produknya sebagai susu kambing Etawa, yakni jenis kambing asal India yang pertama kali diimpor ke Indonesia pada tahun 1950-an. Meski yang paling populer adalah susunya, kambing ini bisa juga diambil dagingnya. Persilangan kambing Etawa dengan kambing lokal oleh para Ôpemain ternakÕ disebut kambing PE alias Peranakan Etawa.

Mengapa susu kambing tidak sepopuler susu sapi? Karena aroma khas susu kambing yang tercium kuat. Produsen susu kambing pun masih diwakili produsen kecil dan industri rumah tangga yang memasarkannya via distributor.

Ada beberapa macam susu kambing yang dipasarkan, yakni susu cair murni dan susu bubuk. Versi bubuk lebih banyak dijual, karena umur simpan yang versi cair terbatas dan harus disimpan dalam kulkas. Dan, ada beberapa produsen yang membagi lagi susu kambing bubuk dalam 2 bentuk, yaitu bentuk bubuk murni (susu cair murni, hanya ditambahkan gula) dan bentuk bubuk rekombinan (susu cair murni dicampur bahan pengisi dan flavor). Susu kambing murni agak kental dan rasanya gurih. Dibutuhkan 7 liter susu kambing cair untuk membuat 1 kg susu bubuk murni.

Sesungguhnya, susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, sampai-sampai ada yang mengatakan kalau manfaatnya hampir setara dengan ASI (Air Susu Ibu). Susu kambing memang lebih mudah dicerna dari pada susu sapi, karena memiliki partikel lemak yang ukurannya lebih kecil. Itu sebabnya kenapa selama proses pengolahan, susu kambing tidak membutuhkan proses homogenisasi (untuk menyeragamkan partikel lemak susu) seperti halnya susu sapi.

Cukup banyak juga penelitian yang menyebut bahwa susu kambing mengandung kandungan asam lemak esensial (asam linoleat dan asam arachidonat) dan memiliki persentase asam lemak jenuh rantai pendek hingga sedang yang lebih banyak dibanding susu sapi. Asam lemak jenuh rantai pendek hingga sedang ini lebih mudah dicerna dan  diserap, sehingga menjadi sumber energi yang lebih baik.

Bagaimana pun, susu kambing adalah pilihan yang tepat untuk Anda yang sensitif dan mudah terkena alergi. Laktosa (gula) dan alpha-s-1-casein (protein) yang berpotensi sebagai pemicu alergi pada sebagian orang, jumlahnya lebih sedikit pada susu kambing daripada susu sapi. Namun, dalam susu kambing (dan susu sapi) tetap masih terdapat jenis protein pemicu alergi lainnya, yaitu beta-lactoglobulin. Bagi orang-orang tertentu bisa aman, bagi yang lain bisa tidak aman.

Foto: TPG News

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia