Waspada Penculikan di Tempat Umum, Jaga Indentitas Anak




Mama patut berhati-hati saat membawa anak ke tempat umum. Pasalnya, orang yang terlihat baik di sekitar Anda bisa jadi justru membahayakan. Ada beberapa kejadian beberapa tahun lalu mengenai pengalaman beberapa orang tua menghadapi percobaan penculikan anak dari orang yang berinteraksi baik dengannya di tempat umum. Percobaan penculikan ini menggunakan modus bersandiwara. Pelaku bersandiwara layaknya mereka adalah orang tua atau keluarga asli dari sang anak dan menuduh bahwa Mama yang asli adalah penculik yang sebenarnya. Mama mungkin sudah pernah mendengar ceritanya, ya?
 
Berikut ini Parenting menyegarkan kembali ingatan Mama dengan merangkum pengalaman yang dituliskan oleh seorang ibu bernama Pramestya Aniendita saat naik kereta bersama balitanya. Ia duduk berdampingan dengan seorang nenek dan seorang anak laki-laki kecil. Sepanjang perjalanan, sang nenek terus mengajak sang ibu mengobrol dan menanyakan tentang usia anaknya, nama lengkap anaknya, waktu dan tempat lahir, bahkan berat badannya. Saat di depan stasiun, tiba-tiba sang nenek hendak menggendong si balita dan mengatakan, “Terima kasih sudah menjaga cucu saya.” Di situlah tiba-tiba sandiwara dimulai. Sang anak laki-laki yang tadi bersama nenek mengaku-aku sebagai kakak dari si balita dan mengatakan bahwa ibu aslinya adalah orang jahat yang ingin mengambil adiknya. Sandiwara semakin sempurna saat seorang perempuan memanggil nama balita dan mengakuinya sebagai anak. Beruntung, sang ibu saat ditanya-tanya di kereta tadi tidak menyebutkan nama asli, melainkan memberikan nama palsu. Syukurlah akhirnya penculikan berhasil digagalkan.
 
Pengalaman lain juga dialami oleh seorang ibu dan bayi berusia 10 bulan di Malaysia bernama Nurul Suhada di stasiun kereta, KL Sentral. Tiba-tiba saja datang seorang perempuan yang mengakui bahwa bayi yang dibawa Nurul adalah anaknya. Awalnya sang ibu mengira bahwa ini adalah perempuan gila dan memilih menghindarinya. Namun sang perempuan malah marah-marah dan terus mengklaim bayi tersebut sebagai anaknya. Ia bahkan mengejar-ngejar Nurul dan anaknya hingga Nurul berhenti dan meminta bantuan petugas. Namun, sang perempuan terus saja berteriak dan mengaku-aku bahwa ia adalah ibu dari bayi itu. Beruntung Nurul bisa menunjukkan kartu MyKid yang menunjukkan bahwa ia adalah ibu kandung asli dari anaknya. Dari situ, petugas membiarkan Nurul pergi menjauh dan menahan si perempuan tadi.
 
Wah, ngeri ya, Ma. Upaya penculikan yang dalam banyak kasus dilakukan secara diam-diam, kini justru dilakukan langsung di hadapan orang tua. Lalu apa yang bisa Mama lakukan?
 
Selalu Jaga Anak di Dekat Anda
Di tempat umum, selalu jaga anak di dekat Anda. Apabila berjalan di keramaian, sebaiknya gendong saja anak yang masih kecil. Untuk anak yang sudah agak besar, selalu gandeng mereka dan jangan sampai terpisah.
 
Di Transportasi Umum
Apabila dalam kondisi terpaksa di transportasi umum Anda harus duduk terpisah dari anak, utarakan permintaan Anda untuk menukar tempat duduk berdampingan dengan anak atau minta pengertian dari penumpang lain agar Anda dan anak bisa duduk bersebelahan.
 
Buat Nama Alias
Jika berada di luar rumah, Anda bisa membuat nama alias atau nama palsu untuk anak. Hal ini agar tidak ada siapa pun yang mengetahui nama asli anak Anda dan menyalahgunakannya. Anda bisa menggunakan julukan untuk memanggil anak Anda di tempat umum seperti, 'nakcil', 'buyung', 'ujang', atau 'nduk' untuk menghindari menyebut nama aslinya.
 
Jangan Pernah Berikan Informasi
Apakah itu anak kandung Anda atau bukan, Anda tidak perlu memberikan informasi tersebut kepada orang lain. Terlebih bila mereka menanyakan hal-hal yang lebih detail, sebaiknya jawab dengan informasi yang salah saja.
 
Berhak Tidak Menanggapi
Anda berhak tidak menanggapi pertanyaan dari orang lain. Berikan senyum untuk tetap membuat mereka tidak tersinggung. Anda bisa meninggalkan posisi di dekatnya bila mungkin.
 
Ajarkan Anak untuk Waspada
Ajarkan anak untuk mengenal siapa orang asing yang tidak boleh didekati. Buat bahasa isyarat seperti mencengkeram bahu kanan yang berarti ia harus waspada dan tidak boleh sembarangan berinteraksi dengan orang yang ada di dekatnya.
 
Jangan Menitipkan Anak
Seribet apa pun hal yang harus Anda lakukan, seperti membawa tas, membawa kantong belanjaan, mencari dompet, atau bertelepon, jangan pernah titipkan anak Anda kepada orang lain.
 
Teriak
Kadang kala, orang lain akan menganggap bahwa upaya penculikan dengan modus sandiwara tersebut sebagai sebuah pertengkaran keluarga sehingga enggan ikut campur. Berteriaklah minta tolong sekencang mungkin.
 
Berlari dan Temui Petugas
Bila ada kondisi buruk, segera berlarilah dan temui petugas untuk membantu Anda.
 
Foto Dokumen Penting
Anda bisa menyimpan foto dokumen penting seperti Kartu Keluarga dan foto Anda dengan anak saat baru lahir untuk membuktikan keabsahan Anda sebagai orang tuanya.
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Waspada Penculikan di Tempat Umum, Jaga Indentitas Anak

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia