Super Moon, Si Purnama Sempurna


Peristiwa langka terjadi tahun ini. Beruntungnya Anda yang memiliki balita atau anak yang lebih besar.

Saat ini terjadi, Anda dapat mengajak si kecil melihat bulan. Begitu besarnya penampakan bulan, akan memudahkannya untuk melihatnya lebih jelas. Anda bisa menyebut kata ‘bulan’ beberapa kali agar si kecil yang baru mulai belajar bicara menangkap kata yang Anda ucapkan.

Namanya rumit. Mungkin anak Anda yang lebih besar akan merasa bingung karena sesekali Anda menyebutnya “Yuk, kita lihat super moon,” kemudian “Wow! Blue blood moon.” Ini yang bisa Anda jelaskan pada anak-anak Anda:

Disebut super moon karena jarak bulan dari bumi alam berada pada jarak terdekat (perigree) sehingga bulan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari biasanya.

Disebut blue moon karena purnama muncul kedua kalinya dalam satu bulan kalender. Hari ini, 31 Januari 2018 akan terjadi gerhana bulan, yaitu matahari – bumi – bulan terletak pada satu garis sejajar.

Disebut blood moon karena saat terjadi gerhana, bulan tampak kemerahan seperti darah. Warna merah ini terjadi karena cahaya matahari menembus atmosfer bumi sebelum sampai ke bulan.

Tanpa memberi kesan seram dan menakutkan, jelaskan pada anak bahwa super moon menimbulkan dampak di daerah - terutama  di dekat laut atau pantai. Daya tarik bulan dan matahari memengaruhi air laut menjadi lebih tinggi. Ombak di laut jadi tinggi, banjir pun terjadi. Bila terjadi hujan, banjir pun akan lebih lama surut.

Puaskan rasa ingin tahu anak Anda untuk membangkitkan minatnya menjadi seorang ahli tatasurya. Manfaatkan buku-buku koleksi anak Anda tentang benda-benda angkasa untuk menjelaskannya secara detail. (Immanuella Rachmani)

 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia