3 Alasan Sebaiknya Anak-anak Makan di Rumah



 

“Makan di rumah saja, lebih terjamin nutrisi dan higienitasnya.” Pernah mengatakan ini saat si kecil minta makan di luar? Ini tentu bukan sekadar alibi untuk berhemat ya, Ma. Sebab, Sally Kuzemchak, M.S., R.D., ahli gizi yang banyak melakukan konseling di bidang anak-anak, manajemen berat badan, serta nutrisi prenatal, mengatakan, “Ketika anak-anak makan bersama keluarga di rumah, akan lebih baik karena mereka makan lebih banyak sayuran dan lebih sedikit lemak trans.”
 
Seperti yang dituliskannya di situs Parents, ada 3 hal yang membuat makan di rumah lebih baik untuk anak-anak:


1. Lebih Sedikit Kalori

Makanan yang dibeli di luar, umumnya mengandung lebih sedikit sayuran dan buah serta memiliki lebih banyak kalori, lemak, dan natrium daripada makanan yang dibuat di rumah. Anak-anak yang lebih sering makan di luar rumah sejak dini cenderung memiiki pola makan yang lebih buruk. Hal tersebut membuat anak-anak rentan mengalami peningkatan berat badan hingga obesitas serta meningkatkan risiko hipertensi serta gangguan jantung.
 
Sedangkan, makanan yang dibuat di rumah sendiri pasti terkontrol penggunaan minyak gorengnya—tidak digunakan hingga berkali-kali, garam dan gulanya tidak terlalu banyak, demikian juga bisa memilih untuk tidak menggunakan MSG.


2. Kebiasaan Makan yang Lebih Baik

Ini bukan hanya tentang memilih makan makanan yang lebih sehat, akan tetapi juga membentuk kebiasaan makan yang lebih baik. Ketika anak-anak makan di luar rumah, mereka memang akan mendapatkan manfaat dari waktu dan koneksi bersama keluarga, akan tetapi mereka akan kehilangan satu hal penting lainnya, yakni belajar pemrosesan makanan.
 
Saat makan di luar, anak-anak tidak akan belajar bagaimana cara menyiapkan makanan mulai dari membersihkan, memotong, memasak, dan lain sebagainya. Padahal, ini adalah keterampilan hidup yang sangat penting agar anak-anak di masa depan memiliki kebiasan untuk makan makanan sehat dengan menyiapkannya sendiri. Sebab, bila mereka tak bisa, siapa yang akan melakukannya untuk mereka kelak?


3. Meminimalisir Risiko Picky Eating

Menu restoran cenderung memiliki pilihan yang terbatas untuk anak-anak. Lebih-lebih, bila pun ada, menu tersebut didominasi oleh ayam goreng krispi, chicken nugget, kentang goreng, atau bakso. Ini membuat mereka berpotensi memilih hal yang sama lagi, lagi, dan lagi.
 
Di rumah, anak-anak lebih mungkin mendapati berbagai jenis makanan. Orang tua bisa secara khusus menyiapkan menu-menu sehat yang ingin diperkenalkan pada anaknya. Tak hanya itu, anak-anak juga bisa mencoba menu yang disiapkan untuk orang tua di rumah, misalnya yang lebih pedas. Sehingga, mereka akan terlatih untuk mencoba banyak makanan. Pengaturan hidangan di tengah-tengah meja di mana semua orang bisa mengambil apa yang diinginkan di meja bisa membuat anak-anak terstimulasi untuk ikut mencoba juga.
 
 
Baca juga:
Selalu Pilih-pilih Makanan, Bagaimana Pertumbuhannya?
5 Tanda Anak Anda Butuh Terapi Makan
7 Tip Mengatur Bahan Makanan Selama #dirumahsaja
10 Alasan Balita Tidak Mau Makan
Anak Susah Makan, Perlukah Vitamin?
 
(LELA LATIFA)
FOTO: PIXABAY

 
 
 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia