4 Kiat Anak Mau Mematuhi Aturan


Agar anak tumbuh menjadi anak dengan perilaku baik, Mama perlu menyimak empat hal esensial di bawah ini. Ingat, terapkan secara konsisten, ya, Ma. Sebab, menurut Robert Brooks, PhD, penulis buku Raising a Self-Disciplined Child, seperti ditulis Parenting.com, “Jika Anda fokus pada hal-hal esensial sejak anak berusia dua tahun, anak akan lebih cepat mengerti, lebih penurut, dan akhirnya berperilaku lebih baik.”

Anak-anak yang menganggap bahwa mereka dapat melakukan dan  mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, cenderung menjadi anak yang mudah merengek dan tantrum jika kemauan mereka tidak dipenuhi. “Anak-anak yang memahami bahwa ada batasan-batasan, belajar tentang bagaimana mengatur diri dan menghormati batasan-batasan itu,” kata Hal Runkel, penulis buku ScreamFree Parenting.
  • BERI TAHU ALASANNYA KEPADA MEREKA
Saat mengharapkan anak-anak berperilaku tertentu, Anda tidak perlu memberikan alasan yang rumit. Berilah penjelasan sederhana supaya anak mengerti, sehingga ia tidak bersikap semau-maunya dan lebih patuh kepada Anda. Misalnya, katakan kepada si kecil, “Kamu harus pergi tidur pada pukul delapan malam, karena tubuh membutuhkan banyak tidur untuk tetap kuat dan sehat.” Atau, “Kamu harus merapikan dan menyimpan mainan supaya kamu mudah menemukannya saat hendak memainkannya kembali.”
  • BERIKAN BANYAK PUJIAN
“Entah saat ia selesai merapikan tempat tidurnya, membantu merapikan meja, atau membiarkan adiknya bemain, pastikan, Anda memperkuat aturan-aturan dengan merayakan keberhasilan anak Anda,” kata Larry J. Koenig, PhD, penulis Smart Discipline. Katakan kepadanya, “Mama senang saat melihat kakak merapikan tempat tidur.” Atau, “Kakak begitu sopan telah mengatakan ‘tolong’ kepada Mama saat meminta Mama mengambilkan krayon. Good job!”
  • BERSIKAP BAIK DI DEPANNYA
“Meletakkan baju kotor di ember ketika tiba di rumah, meletakkan piring kotor di wastafel setelah makan, tidak berteriak ketika sedang frustrasi. Melakukan hal-hal ini akan memberikan contoh yang baik kepada anak,” kata Judy Arnall, penulis buku Discipline Without Distress. “Ketika anak-anak melihat Anda berperilaku baik, mereka akan ingin melakukan hal yang sama.”
  • MEMAHAMI PERASAANNYA
Jika anak merasa bersalah ketika dia tidak mengikuti aturan Anda, jangan langsung mencoba untuk meminimalkan ketidaknyamanannya. Merasa sedikit bersalah merupakan bagian penting dari belajar untuk menentukan benar dan salah. “Gunakanlah sebagai kesempatan belajar,” saran Dr. Hal. “Katakanlah, ‘Mama tahu kakak merasa bersalah. Kita semua pernah membuat kesalahan, tapi kita akan mencoba belajar untuk bersikap lebih baik di waktu mendatang.”

Foto: 123rf

Baca juga : 7 Kesalahan Orang Tua Mendisiplinkan Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia