5 Tahap Perkembangan Anak Usia Praremaja




Di usia praremaja (10-12 tahun), anak mengalami transisi menuju kedewasaan selanjutnya yang memengaruhi kemampuan sosial, fisik, juga kognitifnya. Dampaknya, anak terlihat lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah dan menata perilaku sosialnya. Hal ini terjadi karena anak pada dasarnya memiliki keterampilan.
 
Ada 5 tahap perkembangan anak usia praremaja yang perlu Anda ketahui:
 
Mengenali Teman yang Baik
Jangan heran, jika anak usia 10 tahun sudah mulai memilih teman. Mereka memang mulai mengembangkan kemampuan sosial menerima teman yang baik dan tidak menurutnya. Tak apa, asal tekankan kepada anak untuk selalu bersikap baik kepada semua orang, tidak memandang rendah orang-orang yang menurutnya tidak keren, atau sebaliknya hanya mau bermain dengan teman yang menurutnya kaya, cantik, ganteng. Ketahui juga 6 Cara Mengarahkan Anak Memilih Teman Baik.
 
Mengenali Kadar Pertemanan
Sejak usia 10 tahun, keterampilan sosial anak bertambah tajam sehingga ia mulai mengetahui lingkar dan kadar pertemanan. Pemahaman akan sahabat, teman biasa dan sekadar kenalan sudah mulai bisa ia rasakan. Keterampilan ini mempersiapkan anak untuk bisa menempatkan diri dalam pergaulan dan membawa diri dalam pergaulan baru. Jika tak dibekali dengan kemahiran bertoleransi dengan keinginannya dalam berteman, anak bisa menjadi pencemburu dan sulit diterima lingkungan. Anda sebaiknya mendorong anak memiliki pergaulan yang luas, toleran, berempati, dan tidak egosentris.
 
Baca juga: Manfaat Teman dalam Membangun Karakter Anak
 
Menyadari Ada Peer Pressure
Dalam usia ini anak sudah mulai mengenal superioritas dan inferioritas seseorang dalam kelompok pertemanan. Keterampilan ini mendukung kemampuan sosial anak agar dapat berperilaku secara normatif di lingkungannya, mengingat tekanan sosial dapat membuat seseorang tak berlaku sembarangan. Sisi buruknya, kondisi ini dapat melahirkan peer pressure (tekanan kelompok sebaya), juga berisiko menyebabkan bullying (intimidasi).

Sebagai orang tua, Anda sebaiknya memerhatikan betul perilaku, kebiasaan, dan perkembangan anak di usia ini. Kelekatan orang tua dan anak adalah kunci untuk mencegah bullying dan dampak negatif peer pressure.
 
Baca juga: Masalah Pertemanan, Sumber Stres Utama Anak
 
Memahami Kepercayaan dan Tanggung Jawab
Di usia 11 tahun atau kelas 5 SD, anak mulai menambah keterampilan sosial penting lain, yakni memahami arti kepercayaan dan tanggung jawab. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat penting bagi masa depannya karena merupakan cikal bakal disiplin diri dan integritas pribadi yang membuat ia diterima di lingkungan pergaulan, akademis dan pekerjaan kelak.

Sebagai orang tua, Anda perlu memupuk sisi positif dari kedua keterampilan sosial ini dengan memberi ia banyak latihan tanggung jawab, serta konsekuensi yang sepadan.
 
Baca juga: Bolehkah Orang Tua Membuka Password Gadget Anak Praremaja?
 
Menuntut Keadilan
Saat berusia 12 tahun, anak mulai memahami keadilan dan ketidakadilan. Rasa keadilan merupakan salah satu konsekuensi perkembangan kognitif anak terhadap konteks sosial. Saat anak belajar tentang keadilan, orang tua perlu memberi penjelasan bahwa tak segala hal harus sama rata.


Baca juga:
Dampak Anak Praremaja Terobsesi Penampilan
Pola Makan Tak Sehat Anak Praremaja
Trik Jadi Papa Andalan Si Praremaja
Anak Praremaja Pacaran, Orang Tua Lakukan 3 Hal Penting Ini!
4 Strategi Mendisiplinkan Anak Praremaja
Peralihan Anak ke Fase Praremaja
8 Cara Siasati Anak Praremaja Hobi Belanja
 
Updated: Mei 2022
 

 


Topic

#usiasekolah #parenting #parentingstyle #praremaja

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia