9 Tipe Anak Rentan Mengalami Bullying




Sherry Gordon, B.A., seorang advokat pencegahan bullying pada anak-anak dari University in Westerville, Ohio, AS mengatakan ada beberapa tipe anak yang rentan menjadi target perundungan atau bullying. Mereka adalah :
 

1. Anak yang Berprestasi
Anak-anak yang berprestasi di bidang apa pun, misalnya saja mahir dalam olahraga, terpilih menjadi komandan upacara, atau ketua ekstrakurikuler pasti akan mendapat banyak perhatian positif dari teman-teman di sekitarnya, guru, dan bahkan para orang tua murid lain.
 
Para pengganggu atau pelaku bullying menargetkan murid-murid berprestasi ini karena merasa rendah diri atau khawatir kemampuannya selalu dibanding-bandingkan dengan target. Oleh karena itu, mereka menggertak anak-anak ini dengan harapan membuat mereka merasa tidak aman serta membuat orang lain meragukan kemampuan mereka.
 

2. Anak yang Cerdas dan Bertekad
Ini adalah anak yang selalu melakukan hal positif di sekolah. Mereka selalu bekerja ekstra. Lantas apa yang salah? Tentu saja, mereka selalu menyelesaikan tugas lebih cepat daripada murid lain, mereka selalu menjadi andalan para guru untuk menjawab pertanyaan, atau bahkan dia adalah anak yang paling siap untuk tugas tambahan.
 
Anak-anak ini sering jadi target bullying lantaran kemampuan dan kecepatan ia bekerja memaksa anak-anak yang lain untuk mau tidak mau harus bisa mengikutinya. Ini akan menyulitkan bagi anak yang tidak memiliki kemampuan dan kecepatan kerja sepertinya. Terkadang, pelaku juga melakukan bullying karena merasa iri.
 

3. Anak Tertutup, Mudah Cemas, dan Sangat Patuh
Anak-anak tipe ini lebih mungkin ditindas ketimbang anak yang terbuka dan tegas. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak tipe ini sering menjadi target bullying karena mereka mudah dimanipulasi dan kecil kemungkinannya untuk melawan. Sebagian besar pelaku bully ingin merasa atau terlihat kuat. Itulah alasan mereka sering memilih anak-anak yang lebih lemah dari mereka.
 

4. Tidak Punya Teman
Anak-anak yang tidak memiliki teman sangat mungkin ditolak anak-anak yang lain, dikucilkan dari permainan atau kegiatan-kegiatan sekolah. Oleh karenanya mereka juga rentan menjadi target pelaku bullying sebab tidak akan ada yang datang membela atau memberikan bantuan padanya saat ia ditindas. Penelitian menunjukkan bahwa jika seorang anak memiliki setidaknya satu teman, peluangnya untuk ditindas akan berkurang secara dramatis.
 

5. Anak Populer 
Seorang anak yang merasa terancam popularitas dan status sosialnya karena ada anak lain yang juga populer berpotensi menjadikannya target bullying. Rata-rata, anak perempuan cenderung menargetkan gadis yang menyaingi popularitasnya.
 
Dalam hal ini, bullying biasanya berlangsung dengan cara menyebarkan gosip, membuat julukan negatif untuk memanggil target, dan bahkan menggunakan cyberbullying sebagai upaya menghancurkan popularitasnya.
 

6. Anak dengan Bentuk Tubuh yang Berbeda
Bentuk fisik yang terlalu berbeda seperti terlalu pendek, tinggi, gemuk, kurus, atau berkulit gelap dapat menarik perhatian para pelaku bullying. Mereka mendapat kesenangan dengan mengolok anak ini. Sering kali, jenis bullying yang berkaitan dengan fisik berdampak merusak harga diri anak-anak.
 

7. Berkebutuhan Khusus
Anak-anak ini sering menjadi target bullying karena dianggap berbeda dan tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak lain. Pelaku bullying akan membuat lelucon tentangnya dan sangat tidak berempati.
 

8. Agama Minoritas
Tidak jarang anak-anak ditindas karena keyakinan agama atau budaya yang dianutnya. Hal ini sering terjadi saat anak berada di lingkungan di mana ia menjadi minoritas.
 

9. Suku atau Ras Minoritas
Sering kali anak-anak sering mengalami bullying hanya karena mereka berasal dan suku atau ras yang berbeda. Stop Rasisme! Bekali Anak Toleransi Sejak Dini Anak-anak butuh diajarkan mengenai perbedaan sejak usia dini. Ada 3 Hal yang Perlu Dikomunikasikan saat Mengajarkan Toleransi Kepada Anak
 
 
 
Baca juga:
4 Pelajaran Bergaul agar Anak Terhindar dari Perundungan (Bullying)
Beda Bullying pada Anak Laki-laki dan Perempuan
6 Tanda Anak Anda Sedang Di-Bully
Hindari Dua Hal Ini Saat Anak Jadi Korban Bully
 
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
 
 

 


Topic

#stopbullying #kesehatanmentalanak #psikologianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia