Ajarkan Anak Menghargai Uang


foto: 123rf
“Tidak sulit mengajar anak menghargai uang. Mama bisa mengajar mereka lewat kegiatan sehari-hari seperti mengambil uang di ATM dan belanja di toko,” kata Pietra Sarosa, RFA, penasihat keuangan dari Sarosa Consulting. Di usia anak yang masih sangat muda, saat mereka masih belum sepenuhnya mengerti konsep uang, bermain ‘belanja-belanjaan’ atau ‘restoran-restoranan’ akan menjadi cara yang menyenangkan untuk mengajar anak mengenai nilai uang.

Usia 2-3 tahun
Di usia ini, anak belum bisa berhitung dan membedakan nilai uang. Anda bisa mulai mengajarnya dengan identifikasi koin. Koin paling kecil berwarna perak, bernama seratus rupiah. Uang koin berukuran lebih besar bernama seribu rupiah, dan seterusnya.

Usia 4-5 tahun
Anda bisa mengajak anak bermain peran sebagai penjual dan pembeli. Sediakan beberapa barang yang akan disukainya dan beri dia modal uang secukupnya untuk belanja. Buat kesepakatan dulu, barang A berharga berapa rupiah dan barang B berapa rupiah. Sesi pertama, Anda yang menjadi penjualnya dan anak menjadi pembeli. Kemudian, bertukar peranlah di sesi kedua.

Usia 6-7 tahun
Di usia ini, anak sudah bisa melakukan perhitungan yang lebih rumit. Bermain peran tetap bisa diterapkan. Kenalkan anak pada pecahan uang yang lebih besar dan tentukan harga barang yang mengharuskan anak menghitung kembalian. Misalnya harga barang A ditentukan sebesar Rp450. Sodorkan kepada anak uang koin Rp500 dan minta dia menghitung kembalian yang harus diberikan kepada Anda. Di usia ini, mungkin Anda sudah bisa melibatkan pecahan Rp1.000, atau yang lebih besar jika anak sudah fasih berhitung.

Minta anak untuk menabung setiap uang kembalian yang dia terima di celengan. Pada akhir bulan, Anda bisa mengajaknya membuka tabungan di bank dan meminta anak menyetorkan hasil celengannya. Untuk selanjutnya, Anda juga bisa mendorong anak menyisihkan uang jajan untuk ditabung.


 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia