Anak Ingin Pakai Ponsel? Ini Aturannya!

Anak Anda yang usia sekolah dasar mulai minta dibelikan ponsel? Itu wajar, Ma. Makin beragam model dan aplikasi yang ada di ponsel, membuat makin banyak anak ingin memilikinya.

Yang perlu Anda sadari, ponsel dan perangkat elektronik lain bisa berefek negatif pada anak. Salah satunya, anak bisa terpapar pornografi atau kekerasan. Untuk meminimalkan efek buruk ini, ada aturannya jika anak ingin memiliki smartphone, dan gadget lain, seperti video games. Apa saja aturannya?

1. Berikan si kecil ponsel, terutama jika ia punya aktivitas di luar sekolah. Misal, kursus atau kegiatan sekolah. Jika aktivitas anak mulai padat, ponsel diperlukan untuk keadaan darurat, mengetahui keberadaan si kecil, sekaligus sebagai alat komunikasi jika anak minta dijemput.

Bila anak tetap minta dibelikan ponsel, padahal aktivitasnya lebih banyak di rumah, beri ia pengertian bahwa perangkat elektronik ini belum ia perlukan dan bisa ia dapatkan nanti, saat aktivitasnya lebih padat.

Tapi, yang perlu disadari, berapa pun usia anak Anda, pastikan dia juga memiliki tanggung jawab untuk bisa dihubungi, atau memberikan kabar. Berikan pengertian padanya, bahwa ponsel itu adalah kepercayaan yang diberikan padanya. Dengan begitu si kecil bisa lebih memahami makna ponsel yang diberikan untuknya.

2. Jika memutuskan berikan anak ponsel, setidaknya ajarkan juga etika menggunakannya. Di antaranya, jangan ber-SMS saat di meja makan, atau mengacuhkan orang di depan mereka gara-gara ponsel. Pastikan, saat di depan anak, Anda juga menjalani etika ini. Sehingga, anak bisa belajar dari kebiasaan positif Anda.

3. Selain ponsel, video games adalah gadget paling sering diminta anak. Tapi sebaiknya, video games tidak menggantikan permainan di luar ruangan. Games elekronik seringkali bisa membuat anak malas bergerak. Padahal, bermain aktif di luar ruangan bermanfaat mengembangkan kemampuan sosial mereka. Maka itu, usahakan beri mereka batas waktu bermain video games, misalnya hanya bisa dilakukan di akhir pekan, dua jam sehari.

4. Jangan biarkan anak memilih jenis video games sendiri. Permainan di video games makin beragam. Pastikan Anda memilihkan jenis permainan yang edukatif, dan tidak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. (Penulis: Cynthia Nugraha)

Baca juga artikel 'Membesarkan Anak Pintar Berteknologi' di majalah Parenting Indonesia edisi Desember 2011

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia