Anak Kepergok Mencuri

Sepulang dari playdate, Anda baru menyadari bahwa anak Anda merasa bersalah. Ternyata, mainan Star Wars temannya tersembunyi di dalam genggaman tangannya. Anak usia sekolah Anda seharusnya sudah tahu mana yang lebih baik dilakukan, kata Bhavin Dave, M.D., associate director dari Infant and Toddler Mental Health Program pada Children's National Medical Center di Washington, DC.

"(Namun) ini tidak berarti nantinya ia akan melakukan berbagai tindakan kejahatan dalam hidupnya. Meski begini, sebenarnya kejadian ini merupakan suatu pola.” Untuk menghindari anak melakukan hal serupa:

- Tanyakan apa yang terjadi. Meski semua bukti menunjukkan adanya pencurian barang, berikan anak kesempatan untuk menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi. Anak usia ini umumnya akan berkata secara jujur ketika ditanya secara langsung. Jadi, Anda tidak perlu merasa enggan bertanya.

- Tunjukkan rasa tidak setuju (secara tenang). Biasanya, anak usia ini selalu bersikap jujur, sehingga Anda bisa bilang kalau mencuri akan menyakitkan hati orang lain. Dan, si pencuri sendiri akan mendapat masalah dan bahkan bisa kehilangan semua temannya.

- Bicarakan soal aturan. Pelajaran yang harus dikuasainya sangat sederhana, yakni jangan mencuri. Pada awalnya, Anda cukup mengingatkan anak. Meski begitu, katakan bahwa Anda akan menghukumnya kalau ia mengulanginya lagi.

- Minta anak melakukan sesuatu. Misalnya, minta anak mengembalikan mainan yang diambil dari temannya. Anak akan merasa malu, namun hal tersebut tidak akan diulanginya lagi. Meminta maaf merupakan hal yang bisa membuat anak merasa stres, sehingga Anda bisa menawarkan diri untuk melakukannya bersama-sama. Sebelumnya, Anda bisa melakukan bermain peran untuk membantu anak.

- Pantau anak. Jika hal ini sering terjadi, berkonsultasilah pada dokter Anda. Bukan tak mungkin, anak menderita ADHD, gangguan mood, dll.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia