Anak Menguasai Kamar Mandi

Mama menghabiskan beberapa tahun pertama dari kehidupan anak untuk merayunya masuk kamar mandi (“Lihat potty-nya, sayang. Bagus, kan?”).

Sekarang, ia sudah tumbuh menjadi praremaja dan Mama malah susah menyuruhnya keluar! “Ia mendengar anak-anak di sekolah mulai membicarakan siapa yang cantik dan seksi, sehingga ingin juga tampil yang terbaik,” kata Erika Katz, penulis Bonding Over Beauty: A Mother-Daughter Guide to Self Esteem, Confidence, and Trust.

Dan, jangan lupa pula pengaruh semua iklan TV untuk produk-produk, seperti deodoran dan komestik: “Anak saya sendiri, yang berusia 11 tahun, mulai menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan mukanya. Ia melihat iklan Justin Bieber dan mau memastikan kulitnya benar-benar bersih!” kata Katz sambil tertawa. Anak laki-laki bisa berlama-lama di kamar mandi, juga, gara-gara merapikan rambutnya.

Dengan cermin dan privasi, kamar mandi adalah tempat ideal untuk berdandan dan melihat perubahan yang cepat dari perubahan fisik. Tentu saja, ini tidak menguntungkan bila anggota keluarga lainnya harus mengantre panjang di depan pintu! “Aturan di rumah saya adalah, bila harus buang air, ia mendapat prioritas utama,” ujar Katz.

Untuk mengurangi antrean kamar mandi, siapkan berbagai produk di atas di kamar anak, tambahnya lagi. (Anak laki-laki pasti senang ada cermin di dekat meja rias.) Biar ia tertarik, taruhlah barang-barang yang keren. Misalnya, produk perawatan rambut, pelembap, dan iPod speaker.  Lalu, cepat menuju kamar mandi sebelum keduluan orang lain!

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia