Anak Tiba-tiba Alergi

Waktu bayi tidak ada tanda-tanda alergi. Tapi, bukan berarti anak bebas sama sekali, lho. Mengapa?

Melewati usia setahun, sistem imunitas anak belum matang benar. Sehingga, kemungkinan dia mengalami alergi masih bisa terjadi. Karena itu, Anda tetap harus melindunginya.

1.Pastikan anak tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang potensial sebagai alergen, hingga dia benar-benar siap. Misalnya, American Academy of Pediatrics menyarankan sebaiknya pemberian telur menunggu anak hingga usia 2 tahun, ikan laut hingga 3 tahun.   

2.Kalau Anda tahu alergi berisiko tinggi alergi karena riwayat keluarga, Anda harus mewaspadai debu dan tungau. Pastikan Anda rajin membersihkan debu di rumah, mengganti seprai seminggu sekali secara rutin.

3. Jika keluarga tidak memiliki riwayat alergi, tak perlu terlalu ekstrem dengan kebersihan agar rumah bebas tungau debu. Dari hasil penelitian oleh Journal of Allergy and Clinical Immunology, ditemukan bahwa justru tungau debu di kamar tidur malah melindungi anak dari asma.

Dengan kata lain, tungau mengembangkan sistem imunitas anak yang tidak berisiko alergi. Ini berlaku juga dengan memiliki hewan piaraan. Anak yang memiliki risiko alergi sebaiknya tidak memelihara anjing dan kucing. Tapi jika tidak berisiko alergi, tidak apa-apa.  

Saat anak menginjak usia sekolah, kekebalan tubuhnya sudah hampir matang, namun tetap saja ada kemungkinan alergi. Menurut sebuah penelitian di Inggris, anak-anak kerap mengalami alergi pertama kali terhadap tungau, ketombe kucing, atau serbuk sari pada usia antara usia 5-11 tahun. Paling penting melindungi anak jika memiliki riwayat alergi dalam keluarga Anda.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia