Anak Dapat Pesan Cinta




Anak Mama tiba-tiba mendapatkan pesan cinta, entah berupa surat atau pesan lewat ponsel dari teman lawan jenisnya yang menyatakan bahwa ia tertarik kepada anak Anda. Wah, bagaimana perasaan Anda? Terkejut? Tersanjung? Atau justru merasa lucu?
 
Anak-anak ini masih terlalu kecil bagi Anda untuk membahas masalah cinta-cintaan.
 
Namun, ada baiknya Mama tidak perlu terlalu heboh meledeknya, ya.
 
Praremaja, Pacaran, dan Popularitas
Praremaja umumnya memang sudah mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Ada harapan bagi mereka untuk memiliki jenis hubungan yang lebih dari sekadar pertemanan dengan lawan jenisnya. Namun, kalaupun mereka menjalin hubungan, atau bisa disebut dengan pacaran, bukanlah untuk menjalin hubungan seperti remaja akhir atau dewasa.
 
Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mengatakan, “Pacaran di usia ini bisa dikatakan lebih untuk mengukur daya tarik, apakah mereka menarik atau tidak di kalangan teman-temannya.” Ia juga mengungkapkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa tujuan lain pacaran di usia ini adalah untuk menjadi populer. “Anak yang memiliki pacar merasa lebih popular dibandingkan anak yang belum punya pacar, karena cenderung dibicarakan teman-temannya,” ungkapnya.
 
Ajak Mengobrol
Saat anak bercerita, sebaiknya jangan meresponsnya dengan meledek. Ini akan membuat anak kapok dan cenderung menghindari bercerita pada Anda di kemudian hari. Saat anak bercerita, sambutlah dengan memperlihatkan ketertarikan Anda. Berikan apresiasi positif bahwa Anda senang bila ia sudah mau berbagi dengan Anda. Banyak anak yang menyembunyikan masalah “cinta-cintaan” seperti ini dari orang tuanya.
 
Lakukan percakapan dengan serius namun santai, sehingga anak tidak terlalu merasa diselidiki. Tanyakan padanya apa yang menurutnya perlu dilakukan terhadapat surat dan teman tersebut. Anda juga bisa memintanya bercerita tentang si penulis pesan, apakah ia menarik atau tidak, dan apa alasannya. Tanyakan juga apa yang ia sukai atau tidak sukai dari teman tersebut.
 
Haruskah Membalas Pesan Cinta?
Nina mengatakan bahwa persoalan membalas pesan cinta tidak bisa murni menjadi keputusan orang tua. Ini adalah hak anak-anak untuk dilibatkan dalam masalahnya sendiri. Tugas orang tua adalah mengajaknya berdiskusi tentang apa yang akan ia lakukan terhadap pesan dan pengirim pesan tersebut. Orang tua boleh memberikan masukan lewat pertanyaan, misalnya “Kalau kamu abaikan, kira-kira bagaimana reaksi dia ketika ketemu kamu di sekolah?”
 
Biarkan anak membuat keputusan sendiri dengan tetap memberinya bimbingan. Apabila pesan tersebut diiringi dengan hadiah, maka juga menjadi hak anak apakah akan menerimanya, mengembalikan, atau memberikan pada orang lain. 
 
Diskusikan Bersama
Menurut Anna, momen ini bisa Anda gunakan untuk menjelaskan konsep pacaran serta konsekuensinya. Misalnya, apa yang perlu dilakukan anak dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan. Anna memberikan contoh, “Misalnya, boleh saja makan berdua di kantin, tapi kalau untuk pergi sebaiknya ada teman lain juga.”
 
Sekaligus, Anda bisa memanfaatkannya untuk menanamkan nilai-nilai keluarga. Nina mengatakan bahwa pada saat berdiskusi, Anda bisa memberikan komentar-komentar yang memperjelas sikap orang tua, namun tidak memaksa. Misalnya, “Mama sih senang kalau nilai kamu jadi lebih baik setelah berteman dekat dengan dia. Tapi kalau nilai-nilai kamu menurun setelahnya, tentu saja Mama berpikir bahwa pertemanan ini kurang baik untukmu.”
 
Menurut Anna, jika diskusi ini bisa dilakukan dengan baik, akan bisa jadi gerbang yang lebih mantap untuk menjalin kedekatan dengan pra remaja. Orang tua bisa dianggap sebagai orang yang sangat mengerti mereka. “Sebaliknya, kalau hanya sekadar melarang saja, maka anak-anak mungkin mencoba mencari celah yang belum tentu melakukan hal yang aman menurut orang tua,” tutupnya.
 
Baca juga:
7 Tanda Anak Mulai Jatuh Cinta
Saat Anak Jatuh Cinta
Anak Jatuh Cinta, Perlukah Cemas?
Usia Anak Mulai Jatuh Cinta
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia