Anak Tidak Suka Gurunya, Solusinya?

Kenaikan kelas akan segera tiba. Anak Anda yang berada pada usia sekolah pasti akan mengalaminya. Ketika anak naik kelas, maka anak akan menghadapi perubahan situasi kelas, termasuk teman dan guru. Tidak jarang di kelas barunya ini ia tidak suka dengan gurunya.
 
Jangan Terlibat Jika…
Anak mengatakan mendapat guru yang ‘tidak populer’.
Jadi, ia merasa kecewa dengan guru kelas 4-nya. Guru tersebut bukan guru yang diinginkannya dan tidak ada satu pun temannya yang sekelas lagi dengannya. Di sini, Anda harus bersikap tegas bahwa guru yang ‘disiplin’, misalnya, tidak berarti ‘tidak adil’.
 
Dan, anak yang berbeda akan bereaksi yang berbeda pula terhadap gaya mengajar gurunya. Lagipula, tidak ada salahnya untuk mencoba beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap guru barunya itu. Keterampilan ini akan membuatnya lebih mudah menghadapi atasan yang sulit nantinya.
 
Ikut Campur Bila…
Tidak ada kecocokan antara anak (sebagai murid) dengan gurunya sebab hal ini akan memengaruhi perilakunya di sekolah. Misalnya, si guru bolak balik mengatakan “Bodoh” pada murid-muridnya. Akibatnya? Anak pulang dalam keadaan menangis dan menolak bersekolah lagi.
 
Meski mengajari anak untuk beradaptasi sangat penting, stres yang dialaminya setiap hari, terutama pada awal masuk sekolah, bisa menimbulkan trauma untuk waktu yang lama. Bila berpindah kelas bukan solusi, sampaikan keluhan Anda pada kepala sekolah untuk mengurangi sikap kurang baik si guru terhadap anak. Cara lain adalah bergabung dalam class parent. Dengan cara ini, ia bisa menjalin hubungan yang baik dengan guru tersebut dan bisa memantau apa yang terjadi di dalam kelas.
 

Foto : Foto Search
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia