Atasi migrain

Satu dari sepuluh anak di atas usia lima tahun menderita migrain. Gejalanya? Ia akan berkata kepalanya serasa mau pecah, peka terhadap cahaya dan suara, melihat kilatan-kilatan cahaya, atau ingin beristirahat saja, bukannya bermain.
    Kabar baik: Sekitar 40% anak dengan migrain akan sembuh seiring bertambahnya usia, serta rasa sakitnya berkurang bila cukup istirahat serta minum ibuprofen. Kalau sering diserang migrain, bisa jadi anak membutuhkan obat resep dokter dan/atau pelindung gigi untuk mencegah giginya gemeretuk (pemicu migrain bagi sejumlah anak).
    Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya migrain berikutnya, inilah tip dari Robert Rust, M.D., ahli saraf anak dari University of Virginia School of Medicine:
 • Terapkan waktu makan yang teratur, karena gula darah yang rendah bisa memicu sakit kepala.
 • Perbanyak pemberian cairan untuk mencegah munculnya migrain akibat dehidrasi.
 • Pilih makanan yang tepat, seperti kacang almond, pisang, roti whole-grain, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau tua. Makanan tersebut tinggi kan-dungan riboflavin (vitamin B2) dan magnesium, yaitu zat yang bisa membantu menangkis migrain.
 • Amati pemicu khusus serangan. Misalnya, karena membaca di dalam mobil, dan sebagainya.
 • Pastikan ia cukup istirahat. Kurang tidur sering dihubung-hubungkan sebagai penyebab terjadinya sakit kepala.
 • Bantu ia mengatasi stres. Entah itu masalah di sekolah, teman, atau keluarga, anak-anak juga bisa merasa tertekan, dan ini memperparah sakit kepalanya.
PAR 0508

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia