Aturan Izinkan Anak Nonton Konser Musik


Di kota-kota besar di Indonesia, makin sering diadakan konser yang ditujukan untuk penonton anak-anak. Kalau anak Anda menginjak praremaja, mungkin sudah mulai minta diizinkan menonton konser artis idolanya.

Seorang mama di New Jersey Amerika Serikat pernah dituduh membahayakan anak karena mengajak anak perempuannya yang masih di usia sekolah dasar menonton konser penyanyi Pink. Konser tersebut dianggap hanya untuk orang dewasa dan tidak pantas untuk anak-anak karena materi lagu dan suasana konser.

Di pengadilan, hakim ‘mendukung’ mama tersebut dan mengatakan bahwa, “Yang paling penting adalah fakta bahwa ibu dan anak sangat menikmati aktivitas berdua tersebut. Mereka berbagi pengalaman positif yang sangat penting dalam hubungan orangtua-anak. Nilai positif dari pengalaman menonton konser bersama orangtuanya tidak akan ternodai hanya karena ada beberapa kata kasar yang terlontar dalam konser dan materi lagu yang ‘berkonotasi dewasa’. Yang patut dipertimbangkan dalam kasus ini adalah kesempatan bonding antara ibu dan anak”.

Nah, jika Anda dan papa merasa bahwa anak sudah siap untuk menonton konser (yang tidak melibatkan boneka, badut dan balon), berikut beberapa tip:

Lakukan riset online. Menurut Paul Wertheimer, konsultan keselamatan konser dari Los Angeles, AS, video konser dan komentar-komentar di youtube atau website sang artis dapat memberikan gambaran pada Anda bagaimana kira-kira suasana konser artis tersebut dan bagaimana materi pertunjukannya. Cocok atau tidak untuk anak Anda.

Keamanan konser. Dalam proses memilih konser yang akan ditonton, pertimbangkan juga segi keamanannya. Memilih jenis musik yang akan ditonton bisa jadi salah satu pilihan. Jenis musik keras, seperti musik rock, umumnya penggemarnya cukup fanatik. Yang ditakutkan bisa terjadi kerusuhan, jika ada konflik di antara penonton.

Pilih waktu dan tempat konser. Hal lain yang juga penting adalah mempertimbangkan waktu dan lokasi konser. Sebaiknya memilih waktu konser yang digelar di akhir pekan. Bila diadakan di hari sekolah dan di malam hari, biasanya konser ini diperuntukkan untuk orang dewasa, karena umumnya baru akan selesai larut malam. Sedangkan soal tempat, bila konser diadakan di outdoor atau tempat terbuka, ada baiknya Anda pikir-pikir lagi sebelum mengizinkan anak. Sebab, risikonya cuaca tidak bisa diprediksi. Bila tiba-tiba hujan, repot juga, kan?

Dengarkan lagu-lagu sang artis bersama anak Anda untuk mengira-ngira apakah materi lagu cocok untuk anak seusia anak. Kalau pun ada lagu-lagu dengan tema ‘cukup dewasa’, sebenarnya itu bisa jadi momen untuk membahasnya bersama anak dan mengajarinya mengenai hal-hal yang mungkin akan dia alami saat usianya makin bertambah.

Bawa camilan. Meski ada larangan makan aatu minum saat konser berlangsung, tidak ada salahnya tetap membawa camilan dan minuman. Anda dan si kecil bisa menyantapnya saat mengantri masuk ke lokasi konser, kan? Dan, perlu Mama antrian memasuki venue konser biasanya panjang, sehingga memakan waktu lama. Ngemil bareng si kecil bisa jadi pengisi waktu saat menunggu.

Pilih area tempat duduk. Biasanya konser terbagi dalam beberapa area, ada area dengan tempat duduk dan ada yang berdiri. Menurut Wertheimer, lebih aman bagi Anda dan anak untuk memilih area dengan tempat duduk dibanding area di depan panggung di mana penggemar mungkin berdesak-desakan. Kalau memang konser hanya menyediakan area festival di mana tidak ada tempat duduk, pilih lokasi di belakang kerumunan penggemar.

Lindungi pendengaran anak. Tak ada salahnya membawa sumbat telinga karena suara musik yang terlalu keras dapat mengganggu pendengaran anak. Kalau Anda harus benar-benar berteriak untuk mengatakan sesuatu pada anak, berarti suara musik terlalu keras.
 
Tentukan titik bertemu untuk jaga-jaga jika Anda sampai terpisah dari anak. Khawatir anak panik dan tidak ingat? Tulis nama tempatnya di kertas dan masukkan ke saku anak Anda.

(Diadaptasi dari Parenting.com)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia