Awas, Bullying Lewat Internet!

Hati-hati, Ma! Sekarang bullying atau kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi di sekolah, tapi juga lewat internet lho. Kekerasan yang dikenal dengan istilah cyberbullying, biasanya dilakukan melalui jejaring sosial, email, atau chat.

Dikutip dari situs Kids Health, diperkirakan 1 dari 3 anak praremaja di Amerika menjadi korban bully di dunia maya, atau lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Meski pelaku bully di dunia maya ini sulit dilacak, bukan berarti tidak ada jalan keluar, Ma.

Seperti kasus bullying di dunia nyata, seringkali korban cyberbullying menolak memberitahu Anda. Jika pada bullying di dunia nyata penyebabnya adalah takut pada si pelaku, pada cyberbullying penyebabnya lebih karena anak khawatir ia tak lagi diberi akses untuk memakai internet, apalagi jika si anak termasuk aktif di sosial media. Ia tentu tidak ingin kehilangan pertemanannya dengan orang-orang yang ada di internet.

Beberapa ciri khusus yang bisa Anda jadikan pertanda jika anak mengalami cyberbullying, di antaranya anak tampak emosional atau stres selama atau setelah memakai internet, sering bertingkah aneh atau marah-marah di rumah, mulai malas menggunakan komputer atau smartphone, dan menunjukkan sikap gelisah saat mendapatkan pesan atau email.

Memagari anak dari cyberbullying sebenarnya relatif lebih mudah. Cukup dengan rajin mendampingi anak ketika ia berselancar di dunia maya, sehingga ketika ada pihak yang melakukan bullying, Anda bisa langsung mengetahuinya.

Jika bullying dilakukan lewat sosial media atau email, bantu anak untuk memblokir pihak tersebut dari semua akun yang dimiliki oleh anak, agar pihak tersebut tidak bisa lagi menjangkau anak Anda. Selain itu, minta ia untuk tidak merespon bullying yang ia terima dalam bentuk apapun. Karena dengan merespon, hanya akan membuat suasana semakin memanaskan dan situasi menjadi lebih buruk.

Meski kesal, sebaiknya jangan menghapus semua pesan, kata-kata, gambar, atau apapun yang berbau ancaman pada anak Anda. Semua itu bisa menjadi bukti saat Anda ingin melapor ke pihak yang berwajib atau orang tua anak yang melakukan bullying, jika memang diperlukan.

Tak perlu panik, Ma, karena panik Anda akan menulari anak dan membuatnya semakin takut untuk bercerita pada Anda. Sebaliknya, dengan bersikap tenang, anak tak akan takut untuk mengungkapkan masalahnya pada Anda. Jadikan diri Anda orang tua yang enak dan nyaman untuk dicurhati oleh anak.


Topic

#MentalMerdeka

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia