Bahaya internet

Bukan hal yang mengherankan kalau anak SD sekarang sudah mulai keranjingan menggunakan internet. Anda sendiri mungkin bahkan mendorong mereka untuk sering-sering online mengingat begitu banyak manfaatnya. Walaupun bermanfaat, ingat lho, banyak juga yang harus diwaspadai. Apa saja itu?

  • Tidak ada sensor di dunia maya. Bisa saja si kecil tiba-tiba meng-klik website yang belum boleh dilihatnya.
  • Pelecehan atau penganiayaan maya, yang dikirimkan oleh orang tak bertanggungjawab yang menggunakan sarana e-mail/chatting. Perkenalan dengan orang yang bisa membahayakan anak. Dari e-mail/ chatting, sering sekali pedofil (orang dewasa yang tertarik secara seksual kepada anak) berkenalan dengan anak dan kemudian mengajaknya bertemu.
  • Virus dan hackers. Anak bisa men-download file yang mengandung virus yang bisa merusak sistem komputer atau malah meningkatkan risiko hacker mengaduk-aduk privacy keluarga dalam komputer Anda.
  • Risiko legal dan finansial. Karena begitu ingin membeli game terbaru (yang mungkin dilarang di sekolah), anak mungkin saja memasukkan nomor kartu kredit Anda, dan terbukalah kesempatan orang lain menguras uang Anda.

Mengerikan? Ya. Jadi, waspadalah terhadap dunia maya!

Aman menjelajahi dunia maya Walau internet bisa berbahaya, tidak berarti Anda menghalangi anak untuk menjelajah di dunia maya. Agar aman, tip dari SafeKids.com ini mungkin bisa membantu Anda:

 • Jangan berikan informasi tentang identitas diri di bulletin boards atau ketika chatting. Informasi yang harus disembunyikan misalnya, nomor kartu kredit, alamat, nomor telepon.

 • Ketahui situs yang dikunjungi anak Anda. Jika Anda tak bisa membukanya, minta anak untuk mendemonstrasikan. Jika ia tak mau, batasi kesempatannya menggunakan internet.

 • Jangan izinkan anak bertemu dengan orang yang baru dikenalnya lewat internet. Jika sampai terjadi, lakukan pertemuan di tempat umum dan pastikan mama harus ikut.

 • Jangan merespon bulletin board atau pesan tak menyenangkan, misalnya mengancam, cabul, atau menyerang. Minta anak untuk bercerita pada Anda jika ia mendapat pesan-pesan semacam ini.

 • Letakkan komputer di ruang keluarga, jangan di kamar, supaya semua orang bisa ikut mengawasi apa yang sedang dibuka di monitor.

 • Beritahu anak, informasi di internet belum tentu benar. Bisa jadi orang yang mengaku sebagai ‘anak perempuan 7 tahun’ ternyata sebetulnya ‘laki-laki dewasa 35 tahun’!

Jika perlu, tuliskan aturan-aturan ini dalam bahasa anak. Print dan tempelkan di samping komputer keluarga, sehingga Anda sekeluarga selalu ingat.
PAR 0408

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia