Benarkah Anak Gemuk Rentan Alami Bullying

Satu lagi alasan untuk mempertahankan berat badan sehat anak Anda: anak yang obesitas mengalami risio di-bully dua kali lipat dari anak berberat badan normal!

Penyebab anak menjadi korban bullying memang bisa bermacam-macam. Mulai dari kebutuhan personal dari pelaku (pem-bully) maupun situasi lingkungan yang kebetulan “mendukung” terjadinya tindak bullying tersebut. Namun apapun sebabnya, tentu saja hal ini mencemaskan orangtua dan kita semua tidak ingin anak menjadi korban bullying, maupun pelakunya.

Bila Anda termasuk di antara para orangtua yang khawatir mengenai hal ini, maka Anda perlu mengetahui fakta ini, Ma. Sebuah studi yang dilakukan beberapa universitas secara bersama terhadap 800 anak kelas 3-6 sekolah dasar menunjukkan, mereka yang obesitas mengalami risiko di-bully dua kali lipat dari anak berberat badan normal –dan ini bahkan terlepas dari jenis kelamin, suku, kemampuan bersosialisasi, prestasi di sekolah maupun status sosio-ekonomi.

Meski begitu, Julie Lumeng, MD, salah satu dokter dari University of Michigan C.S. Mott Children's Hospital, Ann Arbor, AS mengatakan, “Baik masalah obesitas maupun bullying adalah masalah yang rumit. Orangtua tidak bisa begitu saja berharap anak akan berhenti mengonsumsi makanan yang manis-manis agar berat badannya turun sehingga ia tidak di-bully lagi.  Apalagi, obesitas juga sangat terkait dengan pola makan seluruh keluarga,” kata dokter yang juga terlibat dalam penelitian ini.

"Jadi bila berat badan anak Anda saat ini termasuk sehat, pertahankan lah! Dan ingatkan padanya bahwa bullying merupakan hal yang buruk dan tidak patut dilakukan –untuk mencegahnya menjadi pem-bully. Sementara bila anak Anda mengalaminya, pertama-tama berempati lah. Katankan padanya bahwa yang dilakukan pem-bully itu salah lalu secara perlahan bantu ia mengalami masalah obesitasnya  agar anak tidak merasa lebih tertekan lagi.”


Topic

#MentalMerdeka

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia