Bila Anak Bertanya Tentang HIV/AIDS

Banyak orang tua tidak siap berbicara masalah hubungan seksual, apalagi jika dikaitkan dengan HIV/AIDS, kepada anaknya, terutama yang masih usia praremaja. Rasa jengah, sungkan, malu bahkan takut anaknya salah menangkap maksudnya, membuat banyak orang tua menghindar atau bahkan menutupi informasi mengenai infeksi HIV/AIDS melalui hubungan seksual. Apalagi harus ditegaskan bahwa hubungan seksual yang dimaksud adalah dengan kondisi pria tidak memakai kondom dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

Begini, Ma. Menurut V
era Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI Jelaskan terlebih dulu bahwa penularan terjadi akibat pertukaran cairan tubuh, salah satunya dengan hubungan seksual. Jelaskan bahwa hubungan seksual hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah.

Jika anak bertanya secara rinci apa itu hubungan seksual? Coba tanyakan kepada dia, apakah dia pernah melihat Mama dan Papa sayang-sayangan? Atau mengungkapkan rasa sayang? Anak biasanya akan menjawab pernah lihat Mama dan Papa duduk berdekatan, pegangan tangan, peluk, cium pipi, dan lainnya. Nah, saat itu bisa Mama sampaikan, bahwa ada cara khusus mengungkapkan rasa sayang yang tidak ingin dilihat orang lain, biasanya di kamar berdua saja. Kalau anak bertanya lagi, ya jelaskan bahwa yang terjadi adalah kelamin pria masuk ke kelamin wanita. Intinya, anak perlu dipuaskan rasa ingin tahunya.

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia