Gejala Anak Mogok Sekolah

Hampir semua anak pernah menolak masuk sekolah. Nah, penolakan seperti ini sering kali membuat Anda bingung, khawatir, atau justru merasa bersalah. Adakah yang mengganggu anak di sekolah? Bagaimana seharusnya orang tua, bersikap? Apakah saya harus memaksanya ke sekolah atau membiarkannya tinggal di rumah? Mogok sekolah memang tidak sama dengan sesekali menolak masuk sekolah karena satu dan lain hal. 


Nah, anak yang mengalami mogok sekolah secara terus menerus menghindar atau menolak pergi ke sekolah dan menunjukkan gejala kecemasan yang tinggi ketika tahu harus masuk sekolah. Ada kalanya, anak benar-benar tak mau memasuki pagar sekolah bagaimana pun Anda memberi alasan padanya.

Menurut  Lita Patricia Lunanta, MPsi, dosen psikologi di Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta, mengatakan, “Kita bisa membedakan anak yang mogok sekolah dengan sesekali memohon agar boleh membolos karena capek dengan melihat seberapa sering hal ini terjadi, plus seberapa kuat intensitasnya. Pendeknya, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu frekuensi, durasi, dan intensitas perilaku anak ketika mogok sekolah.”

Anak-anak yang mogok sekolah akan menunjukkan gejala berikut ini:
1.    Mengeluh sakit, seperti sakit perut, sakit kepala, mual, lelah, atau sekadar ‘tidak enak badan’.
2.    Khawatir tentang apa yang akan terjadi di sekolah. Kadang-kadang, keluhan mereka jelas dan spesifik, seperti mengalami bullying, namun mungkin juga tidak bisa menjelaskan apa yang dia khawatirkan.
3.    Merasa cemas tentang apa yang akan terjadi pada Anda dan pasangan saat si kecil berada di sekolah.
4.    Menangis, menjerit, dan mengamuk untuk menunjukkan penolakan ketika sudah tiba saatnya berangkat ke sekolah atau tiba di sekolah.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia