Harapan Bagi Pendidikan Indonesia di 2016



Dari masalah kurikulum yang tidak pernah ajeg dan berganti setiap menteri baru menjabat,
hingga Ujian Nasional yang kontroversial, adalah persoalan-persoalan pendidikan di Indonesia yang membuat para orang tua bingung, bahkan geram. Tetapi, mungkin saat ini harapan kita untuk perbaikan pendidikan di Indonesia akan lebih bisa mewujud menjadi kenyataan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaandi era Kabinet Kerja yang dipimpin Anies Baswedan saat ini tengah berusaha keras membenahi pendidikan di Indonesia. “Kita memang harus melakukan perubahan. Tetapi prosesnya tidak sederhana. Seperti membuat tanda tangan, karena terbiasa dengan tangan kanan, maka ketika disuruh menggunakan tangan kiri, oh my God, susah betul! Karena itu, perlu keseriusan untuk mengubah kebiasaan, tidak mungkin jika kita tidak memulainya dari berlatih. Dan, itu dari kemauan,” kata Anies, saat menghadiri acara Temu Pendidik Nusantara di Sekolah Cikal, November 2015.


Pak Menteri mengingatkan, terdapat 212 ribu sekolah dan 2,9 juta guru di seluruh Indonesia. Karena itu, tidak mudah mengubah dan menyamaratakannya. Perubahan itu setidaknya tampak dari bagaimana Kemendikbud mulai menangani guru-guru. “Murid-murid kita adalah anak-anak abad ke-21. Kita, guru-gurunya adalah (model) abad ke-20, sementara, bentuk sekolahnya dari abad ke-19. Guru yang harus berubah. Kita sudah tidak boleh lagi melihat anak-anak sebagai sesuatu yang seragam dan untuk diseragamkan,” kata Anies.

Ketimpangan fasilitas pendidikan dikota besar dan daerah terpencil tampaknya tidak terlalu merisaukan Anies. Setelah melakukan kunjungan ke Ahmedabad, India beberapa waktu lalu, Anies menemukan sebuah ‘pelajaran’ baru yang bisa kita tiru. Datang ke sebuah sekolah terbaik di sana, dia melihat fisik sekolah yang sangat sederhana, dengan bangku-bangku kayu dari tahun 70-an, papan tulis hitam serta kapur.

“Tapi mereka punya sebuah perpustakaan dengan koleksi lebih dari 250 ribu buku, dan akses ke jurnal apa pun di dunia. Mereka tidak bicara tentang kosmetik pendidikan. Mereka bicara tentang substansi pendidikan. Di Indonesia ini dahsyat sekali kita bicara kosmetik pendidikan, tapi kontennya sering bermasalah. Yuk, sekarang kita fokus pada konten. Kita bisa seperti mereka. Selama ada guru hebat, kepala sekolah hebat, mereka bisa membentuk tim yang hebat, maka lokasi di mana pun, kinerja pendidikannya bisa luar biasa,” pungkas Anies.

Perlahan tapi pasti, semoga perubahan pendidikan ke arah lebih maju akan semakin tampak dan terasa di tahun 2016 ini, ya, Ma!


Foto : Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia