Ini 5 Alasan Jangan Larang Anak Main di Luar


Alasan keamanan dan kebersihan menjadi faktor orang tua melarang anak bermain di luar. Ditambah cuaca tak menentu belakangan ini, membuat orang tua semakin yakin menegakkan larangan tersebut. Padahal main di luar punya segudang manfaat untuk anak. Di antaranya manfaat untuk kesehatan.

1. Mendorong untuk Berolahraga
Menurut pengamatan National Institute of Child Health - Amerika Serikat (2006), meningkatnya angka obesitas pada anak usia prasekolah berkaitan erat dengan menurunnya jam bermain di luar. Bahkan, sekitar 6 dari 10 anak prasekolah yang obesitas akan terus mengalami kegemukan hingga usia 12 tahunan disebabkan tak suka bermain di luar.

Berdasarkan asumsi ini, banyak organisasi anak di dunia mendorong para orang tua agar mengajak anak-anaknya bermain di luar karena memiliki fungsi sebagai aktivitas berolahraga pula. Saat melakukan permainan outdoor, seperti, bersepeda, berlari, memanjat monkey bar, maupun lompat tali, anak juga menggerakkan badan secara simultan. Ini jauh lebih menyehatkan dibanding anak yang sudah terbiasa menjalani gaya hidup sedentari (banyak duduk) di dalam ruangan.

Bermain di luar juga memacu anak untuk bergerak lebih banyak karena outdoor memang menawarkan ruang yang lebih luas dan leluasa ketimbang di dalam ruangan. Di dalam rumah, misalnya, terlalu banyak perabot, benda-benda mahal yang rawan jatuh, barang pecah belah, yang membuat anak-anak tak bisa bergerak bebas. Padahal, semakin anak bergerak bebas juga menyebabkan semakin banyak kalori yang dibakar per hari.

2. Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Tahukah Anda jika beraktivitas di luar juga dapat memperbaiki kualitas tidur? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Edward Group DC, NP, DACBN, DCBCN, DABFM, pendiri Global Healing Center juga naturopati bersertifikat dari Amerika Serikat, paparan sinar matahari langsung dan tidak langsung dapat mengaktifkan kerja kelenjar pineal.

Kelenjar pineal sendiri merupakan salah satu kelenjar endokrin yang terdapat di dalam kepala, berfungsi membantu melepaskan serotonin di siang hari dan melatonin di malam hari. Hubungannya dengan tidur, kelenjar pineal yang dipercaya sebagai motor penggerak pola hidup, jam biologis, atau irama sirkadian seseorang juga berperan menentukan kapan Anda mulai terbangun dan mengantuk. Saat kinerjanya baik, di malam hari kelenjar ini mendorong produksi melatonin yang cukup, sehingga seseorang dapat tidur dengan nyenyak.

Cara meningkatkan kinerja kelenjar pineal, menurut dokter Edward, cukup dengan mendapatkan paparan sinar matahari pagi selama 15 menit dan paparan sinar matahari sore selama 15 menit. Saat mencoba mendapatkan paparan sinar matahari, Anda boleh menatap matahari selama beberapa detik saja. Ingat, sinar matahari juga memiliki dampak negatif sehingga sangat tidak disarankan menatapnya terlalu lama.

3. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Tubuh kita juga belajar dan berkembang layaknya otak yang mempelajari hal baru. Saat anak bermain di luar, tubuhnya akan mendapat paparan kuman sehingga belajar untuk membuat kekebalan dalam menangkal kuman tersebut. Semakin banyak tubuh mengenal aneka kuman yang ada di alam sekitar, kekebalan spesifi k anak juga semakin kaya sehingga tak mudah sakit.

Selain dampak dari alam sekitar, bermain di luar memungkinkan kulit memproduksi vitamin D yang dibutuhkan setiap orang. Sebagaimana diketahui, paparan sinar matahari langsung juga bermanfaat membantu proses pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D yang kemudian diserap oleh tubuh. Vitamin D bermanfaat melawan infeksi dan mencegah perkembangan risiko autoimun hingga kanker.

4. Mencegah Rabun Jauh
Sebuah penelitian yang diadakan oleh tim peneliti dari Department of Public Health and Primary Care, University of Cambridge, Inggris (2012) menunjukkan bahwa bermain di luar memiliki dampak mencegah rabun pada penglihatan anak-anak. Pada anak-anak yang bermain di luar minimal 14 jam per minggu terbukti terdapat penurunan risiko kejadian miopia atau rabun jauh.

Penurunan risiko miopia disebabkan saat anak-anak bermain di luar otot mata dan indra penglihatannya terlatih untuk melihat dalam jarak yang bervariasi. Selain itu, paparan cahaya matahari juga dapat membantu melepaskan senyawa kimia semacam dopamin yang membantu memperbaiki indra penglihatan.

5. Meningkatkan Fokus dan Perhatian
Bermain di luar sangat bermanfaat bagi perkembangan kognitif anak-anak. Baik anak berkebutuhan khusus maupun anak-anak pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian tim dari University of Michigan (2008) menemukan bahwa berjalan kaki di luar ruangan dapat meningkatkan memori dan fokus perhatian hingga 20 persen. Sementara berdasarkan hasil penelitian Frances E. Kuo, PhD dan Andrea Faber Taylor, PhD, keduanya dari Departemen Psikologi, University of Illinois- Amerika Serikat, gejala kurang perhatian dan kurang impulsif pada anak dengan ADHD menjadi berkurang saat anak tersebut banyak diajak beraktivitas di alam.

Pada studi yang lain ditemukan, siswa sekolah yang diberi kesempatan bermain di luar saat jam istirahat juga memiliki nilai lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang tak mendapat kesempatan bermain di luar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alam sekitar adalah alat pendongkrak kemampuan kognitif yang sangat efektif.
(foto: 123rf)

Baca juga :
4 Manfaat Sosial Anak Bermain di Luar
Aturan di Playground untuk Orang Tua

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia