Jangan Buat Anak Stres, Ini Alasannya!


Sebuah studi yang dilakukan di University of Turku, Finlandia, menunjukkan bahwa faktor psikososial yang dialami oleh anak-anak kemungkinan memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan jantung mereka kelak. Peneliti utama studi, Dr. Markus Juonala, menganalisis data mengenai perasaan 311 anak usia 12 – 18 tahun selama mereka tumbuh dari tahun 1980 – 2008, sebagai bagian dari studi Cardiovascular Risk in Young Finns.

Penelitian itu mengukur kesejahteraan psikososial anak-anak dengan melihat pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan, status pekerjaan orang tua, kesehatan mental dan riwayat merokok orang tua, berat badan dan kebiasaan olahraga, peristiwa stres, seperti perceraian atau kematian, tingkat perilaku agresif atau anti-sosial selama masa kanak-kanak, hingga kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain.

Peneliti kemudian menganalisis hasil CT scan dari arteri koroner responden anak-anak tersebut untuk menilai jumlah penyumbatan kalsium. Ada 55 responden, atau sekitar 18 persen, memiliki penyumbatan di arteri mereka. Di antara kelompok dengan penyumbatan, 28 responden memiliki tingkat penyumbatan kecil, 20 memiliki jumlah moderat kalsium, dan 7 memiliki penyumbatan besar. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa responden yang memiliki kesejahteraan psikososial yang tinggi saat masih anak-anak memiliki 15 persen kemungkinan lebih kecil untuk memiliki penyumbatan arteri.

Bahkan, setelah memperhitungkan kondisi mereka setelah dewasa, seperti faktor psikososial dan risiko penyakit jantung (obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi), tim peneliti masih menemukan kaitan antara kesejahteraan masa kanak-kanak dengan besar-kecilnya penyumbatan dalam arteri.

Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa stres selama masa kanak-kanak memicu perubahan fungsi metabolisme dan peradangan yang kemudian berkontribusi kepada penyumbatan di arteri. Namun, ada juga kemungkinan bahwa anak-anak bahagia lebih dapat mengembangkan kebiasaan sehat, seperti pola makan yang lebih baik dan rutinitas olahraga yang lebih sering, yang semua itu membantu menurunkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Jadi, pesan untuk Anda, Ma: Stres pada anak-anak mungkin memiliki banyak efek samping di kemudian hari, sehingga bantulah mereka menghindari stres, ya.

Foto: Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia