Jika Teman Anak Autistik




Orang tua anak dengan autisme menghadapi tantangan dan perjuangan yang mungkin tidak bisa dibayangkan orang tua lain. Karena itu, bisa saja hal-hal yang menurut kita biasa, ternyata itu sensitif bagi mereka. Bagaimana sebaiknya menghadapi mereka dan mengajarkan anak kita berteman dengan anak-anak autistik? Berikut tipnya:

1. Jangan melabel anak autis. Label, apa pun itu, yang Anda ucapkan, bisa menjadi pukulan bagi mereka. Diagnosis, bukan label, hanya boleh diberikan oleh seorang profesional.

2. Ajari anak cara berinteraksi dengan temannya yang autistik. Penjelasan tentang autisme kepada anak sebaiknya dilakukan secara bertahap. Misal, Anda bisa mengajak ia nonton ? lm dengan tokoh autistik, atau membaca buku tentang anak dengan autisme. Dari situ, penjelasan bisa dimulai bahwa anak dengan autisme bukan anak bodoh. Mereka punya masalah dalam hal mengontrol diri, makanya mereka suka jalan-jalan berkeliling, bahkan mengamuk.

3. Anak dengan autisme juga perlu berdiet. Beberapa anak autistik perlu diet makanan tertentu, karena alergi atau ada makananmakanan tertentu yang dapat memicu sikap agresif. Jadi, jangan sembarang memberi makanan kepada mereka. Beri tahu juga hal ini kepada si kecil, agar ia tak sembarang berbagi bekalnya.

Baca Juga: Mengenal Anak Autis

4. Autisme tidak menular, jangan menghindari mereka. Autisme bukan penyakit. Jadi, jangan pernah takut perilaku anak autistik yang terkadang ‘aneh’ akan menular kepada anak.

5. Berteman dengan orang tua anak dengan autisme. Tak jarang, di sekolah, anak autistik tidak sengaja menyakiti temannya, seperti memukul, menendang, atau mencakar.  Tugas guru menjelaskan kepada masing-masing orang tua. Kalau para orang tua berhubungan baik, akan jauh lebih mudah saling mengerti dan memaafkan.

6. Jangan katakan bahwa semua akan baik-baik saja. Maksud hati ingin menghibur dan memberi harapan kepada orang tua anak dengan autisme, tetapi belum tentu mereka menerimanya.

7. Ajari anak tidak menjadi bully. Anak autistik kerap menjadi sasaran empuk bullying, terutama di sekolah umum. Ajak si kecil menerima perbedaan, jelaskan setiap anak unik, termasuk dirinya.

8. Miliki pengertian yang besar. Ketika ada anak dengan auitisme melakukan sesuatu di luar norma yang berlaku, tolong dimengerti. Mereka sulit menghadapi perubahan. Sesuatu yang tidak apa-apa pada anak lain, bagi anak autis bisa menyebabkan tantrum.

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia